Anggota Tentara Nasional Indonesia, Drs. I Gusti Agung Ketut Yoga, M.Si. menyabet gelar doktor setelah mengikuti ujian terbuka pada Selasa, 26 Juli 2016 di kampus Bendan Ngisor Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Dibawah bimbingan promotor Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc., kopromotor Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd., dan anggota promotor Prof. rer.nat. Wahyu Hardyanto, M.Si., Ph.D., dia berhasil mempertahankan disertasi “Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasis Sistem Kredit Semester di Akademi Militer Magelang” dengan predikat sangat memuaskan.
Gusti menemukan, ada beberapa taruna di Akmil yang tidak bisa menyelesaikan pendidikan tepat selama empat tahun, ada yang diberhentikan, ada yang turun tingkat serta pangkat, dan ada pula yang tidak naik tingkat serta pangkat. Selain itu, ia juga menemukan bahwa belum ada taruna yang mendapatkan IPK lebih dari 3,5. “Diperlukan Sistem Kredit Semester (SKS) sebagai upaya pemenuhan pembelajaran efektif di Akmil dengan tetap mempertahankan tingkat dan pangkat taruna,” ungkap lelaki berpangkat Letnan Kolonel ini.
Pada hasil tanggapan dari 20 responden diketahui 10 responden memiliki tanggapan tepat, 8 responden memiliki tanggapan sangat tepat, dan 1 responden beranggapan kurang tepat.
Karena itu, ia menjadikan model manajemen SKS sebagai pemenuhan pembelajaran di Akmil dengan menambahkan unsur pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), pembagian Kartu Hasil Studi (KHS), nilai tugas akhir pada akhir mata kuliah, penggunaan teknologi informasi yang efektif, pelaksanaan dosen wali, adanya buku panduan akademis berbasis SKS, perubahan kurikulum sesuai perkembangan teknologi, dan menyarankan taruna yang ber IPK lebih dari 3,5 bisa menyelesaikan pendidikan lebih cepat.
“Ke depan, untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, dimohon Gubernur Akmil untuk menerapkan KRS dan KHS sebagai media SKS bagi taruna,” ujar lulusan 221 Unnes ini.(Shabrina)