Berkat pengembangan model evaluasi manajemen kinerja aparatur, Endang Riagustrianingsih, S.I.P., M.Pd., lulus dari Program Doktor Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes). Wanita kelahiran 34 tahun silam ini berhasil meraih gelar doktor setelah mempertahankan disertasi berjudul “Pengembangan Model Evaluasi Manajemen Kinerja Aparatur berbasis Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan”, belum lama ini, di kampus Bendan Ngisor Program Pascasarjana (PPs) Unnes.
Di bawah bimbingan promotor Prof. Dr. Maman Rachman, M.Sc., kopromotor, Prof. Dr. Rasdi Ekosiswoyo, M.Sc., dan anggota promotor Dr. Titi Prihatin, M.Pd., Endang mengungkapkan beberapa alasan pentingnya dilakukan penelitian terhadap manajemen kinerja aparatur.
Pertama, munculnya perkembangan paradigma administrasi negara yang sangat reformatif. Lalu, pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari rule goverment menjadi good goverment atau from goverment to goverment. “Selain itu, ada tekanan terhadap organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah untuk memperbaiki kinerjanya,” paparnya.
Kondisi di lapangan, manajemen kinerja aparatur berbasis kompetensi di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah cenderung belum efektif. Hal ini dilihat dari data presbsensi yang menunjukkan pada periode Oktober hingga Desember 2013, rata-rata setiap bulan ada 20% (48 orang) dari jumlah PNS (236 orang) tergolong tidak disiplin karena dengan datang terlambat, tidak mengikuti apel, dan pulang mendahului waktu. “Maka, saya tertarik melakukan penelitian yang bertujuan menghasilkan model evaluasi manajemen kinerja aparatur berbasis kompetensi pengetahuan dan keterampilan di Bandiklat,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, implikasi teoretis penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam proses penyusunan, implementasi kebijakan pengembangan model manajemen kinerja aparatur di satuan kerja perangkat daerah dan lembaga di lingkungan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
Selaku promotor, Prof. Maman mengakui Endang sebagai wanita pekerja keras, cerdas karena di usia yang terbilang masih muda sudah meraih gelar tertinggi dalam strata pendidikan. Apalagi ketertarikan Endang dilatarbelakangi oleh kerisauian terhadap kinerja aparatur negara. “Model pengembangan ini dapat memberikan kontribusinya di lingkungan kerja Bandiklat,” ujarnya. (Shabrina)