Dosen Universitas Panca Sakti Tegal, Drs. Salimudin, M.Pd. akhirnya menyelesaikan pendidikannya lewat Ujian Terbuka Doktor di Kampus Bendan Ngisor Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Selasa 23 Februari 2016. Disertasi laki-laki kelahiran 1960 ini berjudul “Pengembangan Model Materi Ajar Membaca yang Bermuatan Multikultural dengan Media Saji ICT Kelas V Sekolah Dasar”.
Dibawah bimbingan promotor Prof. Dr. Fatkhur Rokhman, M.Hum., Prof. Dr. Rustono, M.Hum., dan Dr. Ida Zuleha, M.Hum., Salimudin lulus dengan meraih predikat memuaskan sebagai doktor ke-205 lulusan PPs Unnes.
Multikultural dijadikan pokok terpenting dalam penelitian ini, mengingat Indonesia adalah bangsa yang memiliki keanekaragaman bahasa, sosial budaya, suku, agama, dan ras. Ia melihat keberagaman yang tidak ternilai harganya ini perlu ditanamkan ke generasi muda sejak dini. “Ini menjadi salah satu strategi saya dalam mengintegrasikan materi multikultural dengan menyisipkan nilai-nilai multikulutural itu sendiri ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia,” ungkap laki-laki yang juga berprofesi sebagai pengawas TK dan SD Brebes ini.
Salimudin juga menyatakan penyajian materi ajar membaca dengan media information and communication technology (ICT) atau yang sering dikenal TIK ini menjadikan materi ajar menjadi menarik, membantu memvisualisasikan ide-ide abstrak, dan mempermudah pemahaman materi.
Produk berupa buku dan CD interaktif yang diujikan ketiga sekolah negeri (SD N 01 Klampok, SD N 02 Klampok, dan SD N 1 Sigentong) menunjukan model ini efektif menaikkan nilai membaca. Model materi ajar yang dikembangkan juga mengandung muatan multikultural, yakni sikap toleransi, menghormati, menghargai, dan menerima perbedaan.
“Produk akan dicetak lewat penerbit Erlangga. Mudah-mudahan produk dapat beredar di Indonesia lewat program bantuan buku-buku perpustakaan sebagai buku pengayaan mapel bahasa Indonesia. Di sampingi tu, saya ajukan kepada kepala dinas agar buku dapat digunakan sebagai buku pengayaan di Kabupaten Brebes,” kata peraih Satya Lencana Karya Satya tahun 2010.
“Selama membimbing Pak Salimudin, saya belajar banyak hal, yakni belajar bersahabat dengan baik, belajar kesungguhan, dan sabar. Tentu kesabaran merupakan salah satu kunci untuk meraih hasil yang baik,” tutur Prof. Dr. Fatkhur Rokhman, M.Hum. selaku promotor.