Menyoal ikhwal pemberitaan media massa, Heny Setyawati mempertahankan disertasi pada Ujian Terbuka Doktor Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes), di kampus Bendan Ngisor Rabu (17/02/2016). Dosen Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes ini menulis disertasi “Pemberitaan Media Massa dan Aspek Psikologis Olahragawan”.
Di depan dewan penguji, Heny mempertahankan hasil penelitiannya dengan meraih predikat sangat memuaskan. Dewan penguji terdiri atas Prof. Dr. H. Achmad Slamet, M.Si., Prof. Danu Hoedaya, Ph.D., Prof. Dr. rer.nat. Wahyu Hardyanto., Prof. Dr. Soegiyanto KS, M.S., Dr. Turnomo Rahardjo, M.Si., dan Prof. Tandiyo Rahayu, M.Pd. Prof. Fathur Rokhman, M.Hum. dan Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd. Kons berhalangan hadir. Heny menyatakan tekanan psikologis yang tinggi pada saat pertandingan akan mengakibatkan menurunnya konsentrasi olahragawan saat bertanding. “Keberhasilan dalam pertandingan didukung oleh adanya ketahanan mental olahragawan, salah satunya melalui pemberitaan media massa,” paparnya. Heny menemukan fakta bahwa olahragawan merasa bangga apabila diberitakan positif di media. Sebaliknya, olahragawan merasa terganggu jika mendapat kritikan. Di sisi lain, berita negatif yang berupa kritikan justru menjadi motivasi mereka untuk melakukan introspeksi. “Dapat dilihat bahwa pemberitaan media massa positif dan negatif dimaknai berbeda oleh olahragawan,” tandasnya. Hasilnya, pemberitaan media massa dan aspek psikologis olahragawan dapat dikonstruksi melalui konsep baru dengan memosisikan media massa pada penampilan olahragawan. Pemberitaan media yang positif bisa membangun ketahanan mental olahragawan, sedangkan pemberitaan media yang negatif dengan didasarkan pada kenyataan faktual akan dimaknai positif oleh olahrawagan. Secara garis besar, peneliti menginginkan setiap jurnalis melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada olahragawan sebelum melakukan publikasi ke media massa. Bangun Dunia Olahraga Menurut Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Unnes, Prof. Tandiyo Rahayu, karya ini merupakan salah satu karya ilmiah yang sebelum dipromosikan telah jauh melalang buana. “Oleh promovendus, karya ini telah dibawa ke Amerika dan Rumania,” katanya. Sebagai promotor, Prof. Tandiyo mengapresiasi karya tersebut dengan menghadiahkan kartu nama kepada Heny. Lengkap dengan gelar doktornya. Prof. Tandiyo juga mengemukakan, ini menjadi langkah berarti bagi Unnes untuk menghasilkan tenaga pendidik dengan karya-karya yang manfaatnya dapat dirasakan secara nasional maupun internasional. “Sekaligus memperkuat jajaran dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan yang telah menghasilkan doktor ke-30,” katanya.
|