Bendan Ngisor, Seminar nasional dengan tema Pengembangan Pendidik: Implementasi Assesmen Otentik Dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi dan Kinerja Profesional Berkelanjutan, diusung untuk meningkatkan atmosfer akademik agar lebih semarak dan berkualitas, sekaligus memberikan wadah bagi mahasiswa PPs UNNES khususnya dan akademisi pada umumnya untuk mempublikasikan karya akademis, bertukar ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terkait dengan evaluasi pendidikan, demikian sambutan ketua panitia seminar, Dr.Wahyu Lestari, M.Pd didepan 400 an mahasiswa peserta seminar.
Prof. Dr. Djemari Mardapi, M.Pd (UNY) sebagai keynote speaker, mengatakan, acuan kriteria yang harus digunakan adalah pemahaman bahwa semua siswa bisa belajar apa saja, namun waktu yang diperlukan masing-masing berbeda.
‘’Capaian belajar dibandingkan dengan standar lulus dan tidak lulus dengan standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Selain itu harus pula ada program remidi dan indeks sensitivitas,’’ demikian ungkap pakar evaluasi pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam seminar evaluasi pendidikan di kampus Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (PPs Unnes), Sabtu (22/11). Yang sebelumnya diawali Asisten Direktur I Pascasarjana Prof.Dr.rer.nat. Wahyu Hardyanto, SNEP II diharapkan menjadi ajang saling tukar pikiran, pengetahuan, pengalaman, dan gagasan berakitan dengan penelitian dan evaluasi pendidikan bagi dosen, guru, mahasiswa, praktisi pendidikan danstakeholder.
Selanjutnya Kepala Bidang Penilaian Akademik – Puspendik Balitbang Kemdikbud, Dr. Suprananto, M.Ed mengatakan “bijakan Pemerintah terkait dehngan implementasi Kurikulum 2013 memberikan implikasi perlunya penyesuian pada perencanaan pembelajaran, buku dan bahan ajar, teknik, strategi, dan pendekatan pembelajaran, serta penerapan penilaian hasil belajar. Hal ini disebabkan oleh kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian merupakan tiga komponen yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan lainnya