Bertempat di Ruang Poncowati Hotel Patrajasa Semarang, Jumat 12 September 2014 Program Pascasarjana (PPs) Unnes menyelenggarakan kegiatan Studium Generale bagi Mahasiswa baru yang diikuti oleh semua mahasiswa baik S2 dan S3 angkatan tahun akademik 2014/2015 atau angkatan sebelumnya yang belum ikut kegiatan yang sama. Kegiatan ini mengambil tema: MEMBANGUN KETAHANAN SISTEM PENDIDIKAN BERBASIS POTENSI LOKAL DI DAERAH OTONOM ini dimulai tepat pukul 08.00 pagi diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sebagai pembicara pertama adalah Direktur PPs Prof. Dr. Rustono, M.Hum yang menyampaikan roadmap capaian visi dan misi PPs Unnes, capaian akreditasi program studi, maupun prestasi akademik yang telah dicapai oleh sejumlah mahasiswa PPs sampai akhir tahun akademik 2013/2014. Dalam sambutannya Direktur menekankan agar mahasiswa dapat menyelesaikan studinya tepat waktu, mengingat mereka sudah ditunggu oleh masyarakat untuk dapat segera mengabdikan ilmunya dalam upaya meningkatkan kualitas SDM bangsa ke depan. Sedangkan Asisten Direktur II Prof Dr Joko Widodo, M.Pd menjelaskan bahwa jajaran Direksi, seluruh dosen dan karyawan berkomitmen untuk memberikan layanan semaksimal kepada mahasiswa. Oleh karena itu ditegaskannya agar para mahasiswa bisa menata diri maupun waktu studi dengan sungguh-sunguh, agar mampu mencapai prestasi akademik yang maksimal, mengingat biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan studi di PPs cukup besar. Sebagai pembicara ke 3 adalah Prof. Dr. Mungin Eddy Adiwibowo, M.Pd, Kons, Guru Besar Jurusan Bimbingan Konseling, FIP Unnes yang saat ini menjabat sekretaris BSNP, Ketua Umum Pengurus Besar ABKIN dan Presiden Persatuan Konseling MALINDONE (Malaysia, Indonesia, Brunai Darussalam). Dalam paparannya beliau menekankan bahwa untuk membangun ketahanan sistem pendidikan berbasis potensi lokal daerah otonom, sangat tergantung dari partisipasi masyarakat dan kesiapan pemerintah daerah dalam memberdayakan seluruh potensi SDM dan sumber daya alam yang tersedia sebagai wahana mengembangkan pendidikan berbasis kebutuhan masyarakat. Sebagai pembicara puncak adalah Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP yang didampingi oleh Rektor Prof. Dr. Fathur Rakhman, M.Hum sebagai moderator. Gubernur dengan gaya yang kocak, energik, dan sangat lugas menyampaikan strategi membangun Jawa Tengah untuk menjadi Propinsi yang bersih dari KKN, korupsi, dan menjadi propinsi yang mampu mensejahterakan masyarakta Jawa Tengah. Dicanangkannya Jawa Tengah sebagai propinsi vokasi membuka peluang bagi lembaga pendidikan, khususnya SMK, Politeknik maupun Universitas yang ada di wilayah ini untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dengan cara memberdayakan semua potensi yang ada di setiap kampus dan seluruh sumber daya yang ada dan dimiliki oleh Jawa Tengah. Sesi ini diakhir dengan tanya jawab, di mana para mahasiswa dengan sangat bersemangat mengajukan berbagai pertanyaan, gagasan dan masukan kepada Gubernur yang ditanggapi dengan jawaban dan respon yang sangat jelas dan memuaskan para mahasiswa. Karena keterbatasan waktu, maka acara diakhiri pukul 11.30 karena para peserta harus menunaikan ibadah Shalat Jumat. Sumber: Humas PPs