Rabu, 28 maret 2012
Ditengah-tengah maraknya globalisasi komunikasi dan teknologi, manusia makin bersikap individualis. Mereka “gandrung teknologi”, asik dan terpesona dengan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang serba canggih, sehingga cenderung melupakan dirinya sendiri sebagai pribadi manusia dan semakin melupakan aspek sosialitas dirinya, asik sendiri dan melupakan orang lain. Oleh karena itu ,pendidikan dan pembelajaran hendaknya diperbaiki sehingga memberi keseimbangan pada aspek individualitas ke aspek social atau kehidupan kebersamaan sebagai masyarakat manusia. Pembelajaran hendaknya dikembalikan kepada aspek-aspek kemanusiaan ( Humanis) yang perlu ditumbuhkembangkan pada diri siswa. Demikian yang diutarakan Widodo didepan tim penguji yang terdiri dari Promotor Prof.Dr. Maman Rachman, M.Sc, Kopromotor Prof.Dr. Madyo Ekosusilo, M.Pd, Anggota Promotor Dr. P. Eko Prasetyo, M.Pd., Penguji Luar Prof. Slamet PH., M.A., M.Ed., M.A.,MLHR, Ph.D, dan Penguji Dalam Prof. Dr. DYP Sugiarto, M.Pd, Kons
Lebih lanjut Widodo menyampaikan bahwa nilai nilai humanistis dalam pendidikan IPA tidak mudah ditemukan dalam waktu dekat tanpa pergeseran kebijakan kurikulum dan pendidikan ipa informal yang kuat. Guru juga memiliki keterbatasan untuk memberikan pengetahuan yang mendalam tanpa dukungan financial ekstra.
Disertasi “Pengembangan Model Pengelolaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu Yang Humanis di Sekolah menengah Pertama” mengantarkan Dosen Universitas Ahmad Dahlan dinyatakan lulus dengan predikat kelulusan sangat memuaskan sebagai Doktor lulusan ke 75 Prodi manajemen PendidikanPeople are increasingly being self-centered in the middle of globalized technology and communication devices. Because of innovations in sophisticated technology and science, people tend to forget their identity as human beings and the socialized aspect of themselves. Therefore, learning process shall be reconstructed so it will give a balance between individualism and socialism or togetherness as a society. The learning shall be developed in students’ personality in order to restore the humanistic aspect. This idea was conveyed by Widodo in front of examiners consisting Promotor Prof.Dr. Maman Rachman, M.Sc, Copromotor Prof.Dr. Madyo Ekosusilo, M.Pd, Promotor Member Dr. P. Eko Prasetyo, M.Pd., Outsider Examiner Prof. Slamet PH., M.A., M.Ed., M.A.,MLHR, Ph.D, and Insider Examiner Prof. Dr. DYP Sugiarto, M.Pd, Kons
Further, Widodo states that the humanistic values in science education are not easily found in the near future without the curriculum policy reform and informal science education. Moreover, teachers also have limitation in transferring the in-depth knowledge without any financial support.
Dissertation entitled “The Development of Management Model of Humanistic Integrated Science Learning in Junior High School” has accompanied the Lecturer of Ahmad Dahlan University with cum laude predicate as 75th Doctor in Education Management major.