Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih relatif rendah. Rendahnya kualitas pendidikan ini ditandai dengan adanya indikator, diantaranya pelajar dan mahasiswa Indonesia kurang dapat bersaing di taraf internasional, peringkat sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia belum bias menduduki peringkat atas, lulusan sekolah dan perguruan tinggi tidak sanggup berkompetisi dalam merebut pasar kerja nasional ataupun internasioanl .
Peningkatan mutu pendidikan diharapkan mampu menjawab tantangan dan kompetisi global dalam merebut pasar kerja baik nasional maupun internasional. Tantangan tersebut harus dihadapi oleh Perguruan Tinggi dengan melakukan pengembangan pembelajaran yang inovatif. ungkap Nurjazuli di depan tim penguji Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M.Pd dan Prof. Dr. Totok Sumaryanto, M.Pd. selaku penguji Internal; Prof. dr. Pasiyan Rahmatullah, Sp.PD.Kp sebagai penguji eksternal dari Universitas Diponegoro Semarang. Dengan Promotor Prof. Dr Maman Rachman, M.Sc dan Co- Promotor Prof. Dr. Haryono, M.Psi dan dr Onny Setiani.
Nurjazuli mengungkapkan ” bahwa penelitian ini merupakan gagasan orisinil, justifikasi orisinalitas penelitian adalah belum pernah ada penelitian mengenai manajemen pembelajaran dalam penerapan problem-based learning curriculum ( PBLC) untuk mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat di Indonesia.”
Nurjazuli, berhasil mempertahankan disertasi “Pengembangan Model Manajemen Kurikulum Pembelajaran Berbasis masalah.’” Dan dinyatakan lulus sebagai Doktor ke 64 lulusan prodi manajemen Kependidikan UNNES dengan predikat “ Dengan Pujian” dengan masa studi 3 tahun 1 bulan, IPK 3.91The quality of education in Indonesia is still low. This is seen from some indicators such as the ability of Indonesian students in International level which is still far from ready to compete in International level, the rank of Indonesian schools and universities which are also still low, and the difficulties of Indonesian graduates to compete in national and global work fields.
Improving the quality of education is considered to be the gate to face global challenge and competitions both in national and international level. Nurjazuli, one of the Doctor candidate in front of the board of examiners; Prof. Dr. Tri Joko Raharjo, M.Pd dan Prof. Dr. Totok Sumaryanto, M.Pd as the internal examiners and Prof. dr. Pasiyan Rahmatullah, Sp.PD.Kp as the external examiner, said that this challenge has to be responded by universities by providing innovative teaching and learning.
Nurjazuli added “his research is an original work since there has been no similar research about teaching and learning management in problem based curriculum (PBLC) for Health Science Department students so far.”
Nurjazuli fulfilled the requirements and satisfied the examiners for the Doctoral Degree with his dissertation entitled “Pengembangan Model Manajemen Kurikulum Pembelajaran Berbasis Masalah.” He is the 64th Doctor graduated from Educational Management Program of Unnes. He spent 3 years 1 month for this Doctoral Degree with GPA 3.91 (Cumlaude).
By:Agus Artanto.