SEMARANG, Suaramerdeka.com – Tim dosen Universitas Negeri Semarang (UNNES) memantau dan mengevaluasi Program Pengutan Kapasitas Kemahasiswaan (PPK Ormawa) HIMA IPA Terpadu FMIPA di 11 kelurahan/desa, Minggu (1/10).
Mereka tersebar di tiga kabupaten/kota, yakni Kota dan Kabupaten Semarang serta Demak.
Ada banyak program pendampingan mahasiswa yang mengambil tema Kampung Iklim tersebut, seperti pelatihan pembuatan ecobrick, urban farming, budi daya lele bioflog, dan pembuatan instalasi pemanen hujan.
Tim Pemantauan dan Evaluasi yang diketuai Wakil Dekan I FMIPA UNNES Zaenal Abidin SSi Mcs PhD serta dosen pembimbing Amnan Haris SSi Mling, Suhbhan SPd MPd MKom, dan Koordinator Prodi Pendidikan IPA Prasetyo Listiaji SPd MSc, mengevaluasi berbagai program yang dijalankan mahasiswa dalam mendampingi warga Kelurahan Tugurejo.
“Mahasiswa harus bisa meninggalkan warisan berupa pengetahuan baru bagi soal pengolahan limbah maupun program lainnya yang bermanfaat bagi warga dalam konservasi lingkungan,’’ ujar Zaenal Abidin.
Pemantauan dan evaluasi dilakukan tersebut, berbarengan dengan pelatihan pembuatan ecobrick. Mahasiswa UNNES dalam pelatihan ini juga mendatangkan pelatih ahli dari mitra, yakni Eko Gustini W Pramukawati dari Global Ecobrick Alians.
Mahasiswa juga mendampingi Bank Sampah Mawar Merah dan Kelompok Wanita Tani RW V Werna Mekar dalam berbagai produk bermanfaat dari limbah, seperti sabun cuci ecoenzim, pupuk organic cair, biosaka (pestisida organik dari bahan rumput), serta pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian organik
“Banyak manfaat dan pengetahuan baru yang diterima warga, termasuk pemanfaat limbah untuk membuat sabun cuci ecoenzim,’’ ungkap Ketua Bank Sampah Mawar Merah, Tatik Sri Rochiati.
Berbagai terobosan dihasilkan mahasiswa dalam program tersebut, termasuk pembuatan instalasi pemanen hujan yang dilengkapi filter serta biopori untuk penampung limpahan.
Instalasi ini sangat penting dan memiliki dua fungsi, saat kemarau sebagai tandon dan Ketika musim penghujan untuk penampung air hujan.
Terobosan juga dilakukan dalam program urban farming, seperti membuat growing tower pot untuk menanam banyak tanaman di lahan yang sempit.
Tim pemantau juga melakukan tanya jawab dengan warga yang didampingi.
Menurut warga, Tim PPK Ormawa Hima IPA Terpadu 2023 hadir pada waktu yang tepat sebagai elemen pendukung dengan program-program yang telah direncanakan bagi masyarakat Kelurahan Tugurejo.
Hal tersebut dikarenakan saat ini masyarakat tengah menyiapkan diri mencapai predikat Program Kampung Iklim kategori Lestari pada tahun 2024 mendatang.
Sumber Berita : https://www.suaramerdeka.com/semarang-raya/0410356414/unnes-evaluasi-pendampingan-kampung-iklim