Semarang, 21 Mei 2025 – Dalam rangka mendukung penyelesaian studi mahasiswa tingkat akhir, Pusat Karier dan Bimbingan Konseling (BK) Universitas Negeri Semarang melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi (LPPP) menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Fleksibilitas Mental: Kunci Menyikapi Tantangan Penyelesaian Studi”, yang dilaksanakan pada Rabu, 21 Mei 2025, bertempat di Gedung Prof. Satmoko LPPP UNNES lantai 2.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Bapak Drajat Edy Kurniawan, S.Pd., M.Pd., seorang praktisi konseling sekaligus dosen Bimbingan dan Konseling dari Universitas PGRI Semarang. Ia mengajak para mahasiswa untuk memahami pentingnya fleksibilitas mental dalam menghadapi tekanan akademik, khususnya saat menyusun skripsi.
Sebanyak 91 mahasiswa dari berbagai program studi yang tengah dalam proses penyelesaian skripsi, publikasi artikel ilmiah, dan laporan kegiatan MBKM hadir dalam sesi tersebut. Melalui diskusi interaktif, peserta diajak untuk menggali tantangan umum yang dihadapi mahasiswa tingkat akhir, seperti kebingungan menentukan topik, rasa malas, hubungan sulit dengan dosen pembimbing, hingga tekanan sosial dan akademik.
Menurut pemateri, fleksibilitas mental merupakan keterampilan penting untuk beradaptasi dengan perubahan, menerima kritik, dan menghindari jebakan perfeksionisme. Dengan kemampuan ini, mahasiswa akan lebih tahan terhadap tekanan dan mampu menyelesaikan studi dengan tenang dan kreatif.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang berbagi dan refleksi, tetapi juga merupakan bagian dari komitmen UNNES dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin ke-4 (Pendidikan Berkualitas) dan poin ke-3 (Kesehatan dan Kesejahteraan) dengan memperhatikan aspek kesehatan mental mahasiswa sebagai bagian penting dari keberhasilan akademik.
Di akhir kegiatan, peserta diajak menuliskan refleksi pribadi mengenai tantangan studi mereka dan bagaimana mereka dapat meresponnya dengan lebih fleksibel. “Skripsi bukan hanya tentang kelulusan, tapi tentang membentuk pribadi yang tangguh dan lentur,” tutup Drajat dengan pesan inspiratif.
