Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) GIAT 12 kembali menunjukkan komitmennya sebagai kampus konservasi dengan melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan di Desa Malangan, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Mahasiswa bersama masyarakat setempat melaksanakan pembuatan lubang biopori sebagai langkah penanggulangan limbah dapur sekaligus upaya meningkatkan kualitas lingkungan.
Kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan biopori ini diselenggarakan di Dukuh Asri, Desa Malangan, pada Senin (21/7). Program yang diinisiasi oleh Kelompok GIAT 12 Desa Malangan ini mendapat sambutan hangat dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan warga setempat.
Pembuatan biopori dilakukan dengan melibatkan mahasiswa dan warga secara gotong royong. Lubang dengan kedalaman sekitar 65 cm dibuat di titik-titik strategis, seperti pekarangan rumah warga dan area publik. Biopori tidak hanya berfungsi sebagai lubang resapan air untuk mencegah genangan dan banjir, tetapi juga sebagai media pengomposan sampah organik rumah tangga yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk alami.
“Pembuatan biopori ini menjadi langkah kecil dengan manfaat besar. Selain membantu penyerapan air hujan, biopori juga dapat dimanfaatkan sebagai media pengolahan sampah organik untuk menyuburkan tanaman di pekarangan rumah,” ungkap Hanif Tsabit, Ketua GIAT 12 Desa Malangan.
Selain praktik pembuatan lubang biopori, mahasiswa juga memberikan edukasi kepada warga mengenai manfaat biopori, tata cara pengisian sampah organik yang tepat, hingga proses penguraian sampah menjadi kompos. Antusiasme warga tampak dari keterlibatan mereka dalam kegiatan ini. Tokoh masyarakat Dusun Asri mengungkapkan harapan agar program ini terus berlanjut meskipun masa KKN berakhir.
“Kami merasa terbantu dengan adanya kegiatan mahasiswa KKN ini. Sosialisasi yang dilakukan membuat masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan. Harapannya, Dusun Asri dapat menjadi pelopor pengelolaan limbah sampah rumah tangga bagi desa-desa lainnya,” ujarnya.
Melalui program ini, mahasiswa UNNES tidak hanya mengimplementasikan pengetahuan akademik, tetapi juga berkontribusi nyata dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa. Kegiatan biopori ini selaras dengan semangat UNNES sebagai kampus konservasi yang konsisten mendorong pelestarian lingkungan melalui langkah-langkah sederhana namun berdampak besar.




