Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan tajuk “Desa Wisata yang Unggul Berbasis Green Economy dan Pertumbuhan Berkelanjutan” di Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Melalui kegiatan ini, Dwi Rahmayani, selaku dosen Universitas Negeri Semarang, pada Rabu (15/9) menyampaikan bahwa berdasarkan Sustainable Tourism International, pariwisata bertanggung jawab atas 8% emisi karbon dunia. Maka dari itu perlu dilakukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan konsep Green Economy pada sektor pariwisata.
“Di samping bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (pendapatan), kita tidak boleh mengesampingkan efeknya terhadap lingkungan,” ujarnya.
Desa Gedangan sendiri merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Semarang yang berbatasan langsung dengan Salatiga. Sebagian masyarakat banyak yang salah mengenali desa ini sebagai bagian dari wilayah Salatiga.
Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan Musyarawah Desa (Musdes) yang membahas mengenai penyesuaian Perdes dan AD/ART Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sesuai PP Nomor 11 tahun 2021.
Dwi menilai bahwa sebagai desa wisata, potensi alam yang dimiliki desa Gedangan dapat menjadi inovasi unit usaha bagi BUMDes untuk membangkitkan ekonomi desa.
“BUMDes yang telah berbadan hukum dapat mempermudah desa dalam mendapatkan modal untuk membangun BUMDes itu sendiri, sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
UNNES berharap, melalui konsep Green Economy, sinergisitas antara masyarakat, pemerintah desa, dan akademisi dapat mengurangi pemanasan global dan di sisi lain mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sumber info:
https://www.suaramerdeka.com/pendidikan/pr-041170999/dosen-unnes-kenalkan-konsep-green-economy?page=all