Minggu (25/10), Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang menyajikan menyajikan 11 Karya Tari Semarangan karya Seniman Kota Semarang bertempat di Kampung Budaya UNNES dengan penerapan protokol kesehatan covid-19 yang tinggi dan dapat disiarkan langsung di channel Youtube KAMI MASIH ADA.
Sebelum pelaksanaan kegiatan, Tim dari Dinas Kesehatan Kota Semarang mengecekan protokol kesehatan dan kemudian mendapatkan rekomendasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.
Pada festival Tari Semarangan ini,beberapa sanggar dari Kota Semarang mementaskan tarian tradisional seperti Tari Manggar Warak Sanggar Greget, Tari Kunthul Blekok, tarian rebana, tarian Sekar Rinonce, Tarian Geol Denok, Nyai Brintik, Kalong, Laskar Tirang, Santri Kridangga, Denok Deblong.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Semarang Indriyasari menyampaikan acara ini menjadi representasi ungkapan seniman Kota Semarang yang menandai bertahannya kesenian di Kota Semarang pada masa pandemi corona.
“Seniman di Kota Semarang patut diapresiasi. Pasalnya pandemi corona hampir menyerang semua sektor kehidupan, namun seniman masih dapat bertahan,” kata Indriyasari.
Selain itu, Indriyasari menyampaikan terima kasih kepada UNNES telah bekerja sama sehingga acara berjalan dengan lancar.
“Terima kasih UNNES yang sudah bekerja sama dan menyediakan tempat di Kampung Budaya ini, semoga kerja sama ini dapat berjalan terus,” ungkap Kepala Dinas dan Pariwisata kota Semarang.
Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan apresiasi kepada seniman semarangan yang terus berkaraya di tengah Pandemi Covid-19.
“ternyata tidak menghalangi kawan-kawan seniman untuk tetap produktif berkarya Di tengah pandemi Covid yang menghantam hampir semua sektor kehidupan, ternyata tidak menghalangi kawan-kawan seniman untuk tetap produktif berkarya,” pungkas Prof Fathur. (Sumber: unnes.ac.id)