Rengginang merupakan makanan yang mudah dibuat dan disukai seluruh lapisan masyarakat karena memiliki harga yang terjangkau. Rengginang menjadi salah satu makanan berbasis kearifan lokal yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat maupun ekonomi desa setempat.
Desa Larangan Kulon, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu sentra industri rumahan rengginang yang hampir hilang. Banyak perajin yang memutuskan untuk tidak melanjutkan usahanya karena kalah saing dengan sentra lain. Ada juga yang usahanya terhenti karena tidak memiliki penerus usaha.
Selain itu, usaha rumahan milik warga desa Larangan Kulon ini masih terkendala karena pengetahuan perajin yang sangat minim dalam manajemen usaha. Terlebih masih banyak masyarakat yang tidak memiliki keahlian dan keterampilan yang cukup dalam pembuatan rengginang.
Pelatihan tersebut dilaksanakan di Gedung Serba Guna Desa Larangan Kulon yang diikuti oleh kurang lebih 40 peserta. Tim Pengabdian FMIPA UNNES mengajarkan tata cara pembuatan rengginang dimulai dari tahap perendaman ketan hingga pengemasan rengginang yang sudah matang dan sudah diberi berbagai macam rasa.
Tim Pengabdian FMIPA UNNES ini beranggotakan Dr Tri Sri Noor Asih MSi, Dr Dwi Yulianti MSi, Dr Masrukan MSi, dan Dr Triastuti Sulistyaningsih MSi.
Inovasi yang dihadirkan pada pelatihan ini yaitu ukuran rengginang yang dibuat kecil dengan tujuan habis dalam sekali makan, menambahkan berbagai rasa yang disukai anak-anak seperti keju dan balado, serta pengemasan rengginang yang memberikan nilai tambah ekonomi.
Warga mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias dan berkonsultasi tentang alternatif pemasaran seperti melalui toko online. Pelatihan ini diharapkan mampu menjadi pemicu awal bagi bangkitnya sentra usaha perajin rengginang di desa Larangan Kulon.
Sumber info: