Himpunan Mahasiswa Profesi Teknik Kimia (HMPTK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang untuk pertama kalinya di tahun 2021 dinyatakan lolos dan berhasil mendapat dana hibah Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D).
HMPTK UNNES dinyatakan lolos bersaing dengan 18 ribu proposal yang diajukan berbagai UKM dan Lembaga Eksekutif Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi seluruh Indonesia.
Program ini diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Program ini diperuntukkan bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Lembaga Eksekutif Mahasiswa.
Tim HMPTK UNNES terdiri dari 10 anggota dan dibimbing oleh Zuhriyan Ash Shiddieqy Bahlawan selaku dosen pembimbing.
Tasya Larasati Dwi Efendi, Ketua Tim PHP2D HMPTK UNNES mengungkapkan bahwa dalam program ini HMPTK UNNES mengambil tema pengelolaan mangrove menjadi pewarna batik dan diolah menjadi kerupuk. Hal ini sejalan dengan tujuan mereka untuk mengembangkan ekonomi kreatif sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di kawasan ekowisata Mangunharjo.
“Lokasi yang dipilih oleh tim berada di kelurahan Mangunharjo yang terletak di pesisir kecamatan Tugu, Kota Semarang. Lokasi tersebut memiliki sumber daya alam berupa tanaman mangrove yang melimpah,” ungkapnya.
Tasya juga menambahkan bahwa program ini direncanakan akan berlangsung selama 4 bulan, dimulai dari September hingga Desember 2021. Dua bulan pertama akan digunakan untuk pendampingan, dan dua bulan berikutnya digunakan untuk monitoring.
Kelurahan Mangunharjo dipilih karena di wilayah tersebut sudah terdapat banyak UMKM yang berjalan, seperti UMKM bandeng, krupuk, batik, telur asin, jamur, dan masih banyak UMKM lainnya. Namun, UMKM batik masih terkendala dengan pemasaran.
Berangkat dari hal tersebut, Tim HMPTK UNNES mulai melakukan pembinaan warga desa terkait produksi, pemasaran, dan manajemen guna memaksimalkan potensi desa.
“Akhirnya Tim HMPTK UNNES dan ibu-ibu kelurahan Mangunharjo melaksanakan pelatihan dan pembuatan kerupuk berbahan dasar buah mangrove yang telah diinovasikan agar mampu bersaing dengan produk yang lain,” tutur Tasya.
Pihaknya mengungkapkan bahwa pembuatan produk tersebut dimaksimalkan dengan menambah cita rasa pada kerupuk mangrove dan inovasi ecoprint pada pembuatan batik.
Selain melakukan kegiatan tersebut, HMPTK UNNES juga memfasilitasi beberapa sosialisasi kesehatan oleh nakes Puskesmas Mangkang mengenai analisis beberapa penyakit yang berkaitan dengan vaksin Covid-19.
Sumber info:
https://www.murianews.com/2021/10/21/247590/kembangkan-umkm-mangrove-tim-hmptk-unnes-lolos-php2d