Jumat (6/3) Perayaan Dies Natalis Universitas Negeri Semarang (UNNES), selalu mempersembahkan penampilan yang luar biasa. Pada pembukaan Dies Natalis kali ini, UNNES menampilkan “Tari Krida Sang Garuda” yang di sutradarai oleh salah satu dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) yaitu Drs. Bintang Hanggoro Putra, M.Hum. dan diiringi langsung oleh Sekar Dhomas (Gamelan UNNES).
Kolaborasi ini melukiskan kegalauan Ibu Pertiwi yang merasakan ancaman, kemudian sang senopati membentenginya dengan rajah agar tidak ada satupun gangguan yang mengusiknya. Kegalauan Ibu Pertiwi menjadi nyata ketika diserang dari berbagai penjuru untuk mendobrak dan menggerogoti rajah yang kokoh.
Hingga akhirnya benteng rajah pun rusak, namun sebelum angkara murka berhasil membinasakan Ibu Pertiwi datanglah Sang Garuda. Dengan gagah berani sang Garuda membentangkan perisainya melawan para angkara murka.
Angkara murka pun binasa dan Ibu Pertiwi selamat dari gangguan
Rawe rawe rantas, malang-malang putung
Suro diro jayaningrat, lebur dening pangastuti
Direktur Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID) Paulus Pangka menyampaikan UNNES selama ini selalu fokus pada bidang budaya dan konservasi, termasuk dalam tari Krida Sang Garuda. Di dalam seni pertunjukan ini, tidak hanya menghibur namun juga ada pesan moral kebangsaan yang disampaikan, tidak hanya itu kain putih sepanjang 55 meter sebagai lambang usia UNNES juga ikut dibentangkan dan menjadi properti tari. Mudah mudahan pesan tersebut bisa menginspirasi kita semua, Kamis (5/3) di lapangan FIK Kampus UNNES Sekaran Gunungpati.
Untuk itu tari “Krida Sang Garuda” mendapat penghargaan LEPRID atas rekor pesan moral kebangsaan melalui kolaborasi seni pertunjukan Tari Krida Sang Garuda dengan Properti Kain Putih Sepanjang 55 Meter , dan Leprid mencatat prestasi tersebut pada No. 571/P.LEPRID/III/2020. (Sumber: unnes.ac.id)