Sarasehan Selasa Legen Universitas Negeri Semarang (UNNES) bakal menyuguhkan tema sarasehan “Sumber Penciptaan Tari: Dari Keraton hingga Pesisir” pada penyelenggaraan sarasehan ke-116, Senin (28 April 2024), di Kampung Budaya, pukul 19.30-22.00 WIB.
Panitia Pelaksana Selasa Legen, Suseno SPd MA, menyebut bahwa tema sarasehan kali ini diusung dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia 2025. Menurutnya, seni tari di Indonesia memiliki kekayaan sumber penciptaan yang beragam dan mencerminkan dinamika sosial, budaya, dan historis masyarakatnya. Salah satu cara memahami keragaman tersebut adalah dengan menelusuri asal-usul penciptaannya, mulai dari lingkungan keraton yang sarat dengan simbolisme dan struktur, hingga wilayah pesisir yang terbuka pada akulturasi budaya dan ekspresi yang lebih cair.
Dalam tari tradisi Jawa, lingkungan keraton menjadi sumber lahirnya berbagai bentuk tari klasik yang mengedepankan estetika kehalusan, kedisiplinan gerak, serta makna simbolik yang kuat. Sementara itu, wilayah pesisir menawarkan ruang percampuran budaya, mulai dari unsur lokal, pengaruh budaya yang datang dari luar wilayah, hingga unsur religiusitas yang menambah kekayaan nilai artistik dan makna sosial dalam karya tari yang berkembang. Kedua sumber ini memiliki kontribusi penting dalam pembentukan identitas tari—baik sebagai warisan budaya maupun sebagai inspirasi untuk penciptaan baru di era kontemporer.
Divisi Acara Selasa Legen, Dr Dhoni Zustiyantoro, sarasehan bakal menghadirkan narasumber Dr Daryono, praktisi tari yang merupakan dosen purnatugas ISI Surakarta dan Drs Bintang Hanggoro Putra MHum, praktisi tari dan dosen purnatugas FBS UNNES. Sarasehan dimoderatori oleh Dr Riris Setyo Sundari, dosen Universitas PGRI Semarang dan alumnus S-3 Pendidikan Seni UNNES.
Sarasehan terbuka untuk umum dan disiarkan melalui kanal Youtube UNNES TV.




