Salah satu tradisi dalam penerimaan mahasiswa baru UNNES adalah penyerahan bibit pohon kepada mahasiswa baru. Tradisi ini dilakukan secara simbolis sebagai pesan agar mahasiswa UNNES menjadi pelopor dalam Upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Sepuluh jenis bibit pohon diserahkan kepada mahasiswa dari 10 perwakilan fakultas dan Sekolah Pascasarjana.
Pohon tanjung diberikan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan yang mengandung nilai inspiratif. Bunganya berguna sebagai pengharum pakaian, ruangan dan juga merupakan pohon reboisasi yang tangguh. Pohon ini bermakna nasehat agar masyarakat mengingat ajaran budi pekerti dan sikap hidup, senantiasa berbagi kebaikan menyembah pada Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai sumber segala inspirasi.
Pohon Asam diberikan kepada Fakultas Bahasa dan Seni. Pohon ini berguna sebagai campuran bumbu dalam masakan Indonesia , dan jamu tradisional. Pohon asam bermakna esem atau senyuman manis yang melambangkan fakultas bahasa dan seni mempunyai sifat humanis dan selalu menebarkan keramahan.
Pohon kemuning diberikan kepada FISIP sebagai simbol konservasi nilai peduli. Pohon ini Secara tradisional digunakan untuk menjaga daya tahan tubuh, sakit ginjal, mengatasi sakit gigi, dan sebagai obat herbal lainnya Pohon kemuning bermakna tingkah laku yang bersih dan suci serta senantiasa peduli kepada sesama.
Pohon damar diberikan kepada mahasiswa FMIPA sebagai simbol nilai inovatif. Pohon ini diolah menjadi kopal dan disukai sebagai peneduh. Pohon damar bermakna hendaknya kita hidup bagai pelita yang memberikan cahaya dan pencerahan.
Pohon cendana diberikan kepada FT yang mengandung nilai konservasi kreatif. Kayu cendana digunakan sebagai wewangian pada dupa, kosmetik, parfum, dan untuk seni kerajinan. Pohon cendana bermakna sebagai lambang pendekatan diri pada Tuhan yang telah memberikan kreativitas kepada umat manusia.
Pohon kepel diberikan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan yang menjunjung nilai sportivitas. Kepel dipergunakan untuk menjaga kesehatan ginjal, buah ini juga disukai oleh para putri keraton sebagai pewangi tubuh. Pohon kepel merupakanan perlambang kesatuan serta keutuhan mental dan fisik, mensana in corpore sano.
Pohon gayam diberikan kepada Fakultas Ekonomi yang melambangkan nilai konservasi kejujuran. Pohon gayam digunakan sebagai obat herbal, kecantikan, dan daya tahan tubuh. Pohon ini bermakna gayuh yang berarti menggapai kebaikan dengan kejujuran.
Pohon Bodhi diberikan kepada Fakultas Hukum yang mempunyai nilai konservasi keadilan. Pohon Bodhi merupakan lambang pohon yang suci dan penuh misteri, selain bermanfaat sebagai pohon peneduh, bodhi juga berguna sebagai pencegah erosi. Pohon ini ditanam sebagai simbol keteladanan Sidharta Gautama yang senantiasa mengajarkan keadilan bagi sesama
Pohon Mahkota Dewa diberikan kepada Fakultas Kedokteran yang mempunya spirit sehat. Buah Mahkota Dewa mengandung beberapa zat aktif
yang bisa menetralisir racun, antivirus, anti histamin, serta berbagai pengobatan lain. Pohon Mahkota Dewa melambangkan tangan Tuhan yang penuh Kuasa penyembuhan dan penuh kasih dalam melayani sesama.
Pohon dewandaru diberikan kepada Sekolah Pascasarjana yang menjunjung nilai konservasi Inspiratif. Pohon dewandaru bermanfaat sebagai antioksidan, dan anti kanker diyakini dalam Masyarakat Nusantara pohon dewandaru adalah symbol datangnya rizki yang berlimpah, semoga berlimpah bagi mahasiswa Sekolah Pascasarjana. Pohon dewandaru diartikan sebagai kayu ‘Pembawa Wahyu Dewa’, yang bermakna membawa wahyu dan inspirasi kecemerlangan.
Sumber: https://unnes.ac.id/rektor-serahkan-bibit-pohon-kepada-mahasiswa-seruan-untuk-lestarikan-lingkungan/