Nilai adalah suatu keyakinan yang relatif stabil tentang model-model perilaku spesifik yang diinginkan dan keadaan akhir yang diinginkan oleh lingkungan. Nilai merupakan sesuatu yang bersifat abstrak, namun dimengerti dan dipahami oleh masyarakat penggunanya. Nilai ialah sesuatu yang dapat menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya serta memiliki bobot moral apabila diintegrasikan ke dalam tingkah laku moral tertentu.
Nilai tidak dapat dipisahkan dari karakter. Karakter menentukan pikiran dan tindakan seseorang. Karakter yang baik adalah adanya motivasi intrinsik untuk melakukan apa yang baik sesuai dengan standar perilaku yang paling tinggi di setiap situasi. Karakter yang baik harus memiliki tiga aspek, yaitu pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral.
UNNES telah merumuskan nilai-nilai karakter konservasi yang meliputi nilai karakter inspiratif, humanis, peduli, inovatif, kreatif, sportif, jujur, dan adil.
Nilai karakter inspiratif ialah suatu kesadaran pada diri individu untuk peduli dan mau memberikan pesan, baik secara verbal maupun tindakan, yang menstimulasi pencerahan, kreativitas atau usaha yang efektif, keteguhan hati, dan kebahagiaan kepada orang lain yang tercermin dalam sikap dan perilaku dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Karakter inspiratif terwujud dalam pola pikir dan pola laku individu yang diarahkan untuk membagikan dan menanamkan semangat serta energi positif kepada orang lain di sekitarnya.
Nilai karakter inspiratif wajib dilaksanakan oleh seluruh warga UNNES, baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Untuk dapat melaksanakan nilai karakter tersebut, warga kampus harus mengetahui indikator dari nilai karakter inspiratif agar perilakunya benar dan selaras. Indikator nilai karakter inspiratif adalah memberi harapan, memberi motivasi, selalu menjadi yang pertama, ingin selalu dikenang, berpikir positif terhadap sesuatu, meningkatkan keingintahuan orang lain, berjiwa penolong, mau mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, dan harta, selalu memperbarui diri, dan suka membaca.
Pribadi yang humanistik dapat digambarkan sebagai pribadi yang memiliki sikap tahu diri, bijaksana, menyadari keterbatasannya, sehingga sering mengambil sikap yang wajar, terbuka, dan melihat berbagai kemungkinan. Pribadi humanistik adalah pribadi yang bersikap terbuka, toleran, mampu menghormati keyakinan orang lain, dan mampu melihat yang positif di balik perbedaan.
Untuk menginternalisasikan nilai humanistik ke dalam diri warga UNNES, diperlukan landasan filosofi dan empirik. Landasan filosofinya adalah sesanti Tri Dharma yang memiliki makna merasa ikut memiliki, wajib melindungi, mawas diri dan mengendalikan kekuatan diri demi kebersamaan dalam mencapai tujuan. Landasan empirik terdiri dari logis, realistis, etis, dan estetis. Indikator nilai karakter humanis adalah tidak suka menonjolkan diri, mengutamakan keserasian dan keselarasan dalam hidup, bersikap toleran, tidak mudah berkonflik dengan orang lain, suka mengalah, bersikap santun, menghargai orang lain, memiliki simpati dan empati, cinta damai, dan mampu mengendalikan diri.
Nilai karakter peduli merupakan wujud kepedulian yang tidak hanya berorientasi pada diri sendiri, tetapi juga pada sebuah sistem. Kepedulian yang terangkai dalam gerakan peduli merupakan gerakan untuk menguatkan konservasi sosial yang muncul lebih awal tidak hanya melahirkan kegiatan yang bersifat ritualistik. Indikator nilai karakter peduli adalah simpati, empati, suka menolong, altruis, pemberi, memiliki inisiatif, rela berkorban, tidak mengutamakan keuntungan, mengutamakan kegunaan bagi orang lain, dan ikhlas.
Untuk meningkatkan karakter inovatif, setiap warga diberi kesempatan bereksperimen dan juga diberi kebebasan atas kemungkinan mengalami kegagalan. Implementasi pengembangan karakter inovatif dilakukan dengan pendekatan edukatif, komunikatif, dan keteladanan. Indikator nilai karakter inovatif adalah banyak akal, banyak ide, tidak mudah putus asa, selalu ingin menjadi yang terbaik, berkarya untuk memperoleh kepuasan, memiliki kemauan menghasilkan temuan baru, mampu berpikir cepat dan tepat, berpikir logis, cermat, dan detil, selalu mengambil inisiatif, dan selalu ingin memberikan kontribusi.
Berpikir kreatif memiliki ciri-ciri kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), kebaruan (originality), elaborasi (elaboration), dan perumusan kembali (redefinition). Indikator nilai karakter kreatif adalah memiliki banyak akal, memiliki banyak ide, tidak mudah putus asa, yakin apa yang diusulkan baik dan benar, berpikir dari segala arah, memperhatikan proses, mampu berpikir cepat dan tepat, menghargai pandangan orang lain, selalu mengambil inisiatif, dan memberikan yang terbaik.
Nilai dan karakter sportif didasarkan oleh filsafat kuno Olympism. Nilai-nilai tersebut dapat dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat dan berbangsa. Nilai dan karakter yang terkandung dalam sportif meliputi keunggulan (excellence), persahabatan (friendship), penghormatan (respect), keadilan (fair play), dan integritas (integrity).
Indikator nilai karakter sportif adalah mengakui bahwa orang lain benar, menjunjung tinggi kebenaran, menyukai kebaikan, yakin apa yang dipikirkan, diucapkan dan dilakukan dilihat Allah swt, yakin bahwa apa yang dilakukan akan mendapat balasan, tidak ingin apa yang dilakukan merugikan orang lain, tidak selalu mengambil keuntungan, bisa menerima kekalahan, tidak suka berbuat curang, dan mau mengakui bahwa perbuatannya salah.
Kejujuran merupakan nilai yang harus diinternalisasikan kepada semua pemangku kepentingan UNNES. Strategi upaya internalisasi antara lain melalui tutur kata secara informal, penyampaian pesan secara formal dalam berbagai kesempatan dengan menggunakan berbagai media, internalisasi kejujuran melalui proses pendidikan di dalam kelas, upaya penyelenggaraan pendidikan yang melibatkan sasaran fokus, dan pelaporan.
Indikator nilai karakter jujur adalah berkata apa adanya, sportif, tidak ada fakta yang disembunyikan, yakin apa yang dipikirkan, diucapkan dan dilakukan dilihat Allah swt, yakin bahwa apa yang dilakukan akan mendapatkan balasan, tidak toleran terhadap perbuatan negatif, tidak bermuka dua, peduli pada nasib orang lain, malu jika melakukan perbuatan buruk, dan tidak berjiwa meminta.
Implementasi nilai keadilan bagi sivitas akademika terbagi dalam dua bagian, yaitu implementasi individu sebagai sivitas akademika dan implementasi nilai keadilan individu sebagai anggota masyarakat. Indikator nilai karakter adil adalah tidak diskriminatif, tidak memihak, tidak mengutamakan diri sendiri, memutuskan berdasarkan ketentuan, mengutamakan kewajiban, dapat menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, bersikap konsisten, menerima apapun yang diputuskan, menerima konsekuensi apa yang telah dilakukan, dan menimbang sesuatu sebelum diputuskan.