Rabu (18/9), Rektor Universitas Negeri Semarang, Prof Dr Fathur Rokhman bersama Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi SE MM menandatangani nota kesepahaman kerja sama bidang pendidikan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Auditorium kampus UNNES.
Salah satu kerja sama yang akan segera dilakukan yaitu pembangunan embung di kawasan kampus UNNES Gunungpati Semarang.
Wali Kota Semarang mengatakan, pembangunan embung di kawasan UNNES akan memiliki manfaat bagi masyarakat sekitar kampus dan wilayah Kota Semarang, antara lain untuk mengatasi kekeringan di musim kemarau, banjir di musim penghujan, dan pembangkit listrik dengan tekhnologi Micro Hydro.
“Pembangunan embung di kampus UNNES diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat di lingkar kampus di saat musim kemarau, untuk menahan air dari agar tidak terjadi banjir di musim penghujan, serta juga dapat dimanfaatkan untuk penerapan listrik micro hydro untuk penerangan kampus,” jelas Wali Kota Semarang yang akrab dipanggil Hendi tersebut.
Rektor UNNES menyampaikan kegiatan kerja sama Pemkot Semarang dengan UNNES telang terimplementasi dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. UNNES mendukung program-program yang dicanankan oleh Kota Semarang. Sebagai kampus konservasi UNNES sangat mendukung program Pak Wali Kota yang dalam waktu dekat akan membangun embung di kawasan kampus UNNES.
“Terus kita tingkatkan kerja sama sinergis antara UNNES dan Pemkot Semarang. Telah banyak kerja sama yang terealisasikan. UNNES memberikan dukungan kepada Pemkot Semarang dalam fasilitasi layanan kepada masyarakat. Ke depan akan lebih banyak hal yang dapat diinisiasi bersama antara Pemkot Semarang dan UNNES. Inisiasi Pak Hendi selaku Wali Kota Semarang yang ingin membangun embung di kawasan kampus kita dukung dengan menyiapkan lahannya,” tutur Prof Fathur Rokhman.
Setelah melakukan penandantanganan kerja sama, Wali Kota menyampaikan pidato insipiratif kepada para wisudawan. Hendi mengingatkan para wisudawan, wisuda bukanlah akhir perjuangan dalam proses menuntut ilmu, melainkan adalah awal dari perjuangan untuk menghadapi tahapan kehidupan yang selanjutnya. Untuk bisa sukses dibutuhkan kepekaan dan kepedulian.
“Kepekaan dan kepedulian menjadi kunci ke depan. Bahkan dalam hal menghadapi revolusi industri 4.0, pekerjaan yang tidak dapat digantikan oleh sistem otomatis adalah pekerjaan yang menggunakan hati,” kata Hendi. (Sumber: unnes.ac.id)