Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lokasi Tahap 1 Universitas Negeri Semarang (UNNES) berhasil mengubah tempat pembuangan sampah di Desa Gunting menjadi Pasar Mruput.
Pasar Mruput adalah kegiatan kolaborasi antara mahasiswa KKN UNNES dengan karang taruna Desa Gunting, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten.
Kegiatan yang dimulai pertama kali pada Minggu (18/8) ini adalah ajang promosi potens masyarakat setiap dukuh di Desa Gunting.
Kata Mruput berasal dari bahasa jawa yang berarti terburu-buru untuk melaksanakan suatu aktivitas di pagi hari, sehingga terpilihlah nama Pasar Mruput sebagai brand pasar pagi kedepannya. Acara ini mengusung konsep konservasi lingkungan yang sejalan dengan visi misi UNNES. Panitia memilih tempat di pinggiran sawah, sungai dan dikelilingi oleh pohon jati.
Tempat tersebut awalnya merupakan tempat pembuangan sampah masyarakat sekitar dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola dan selalu membuang sampah di sembarang tempat.
Seiring berjalannya acara pasar Mruput, masyarakat diedukasi dalam pengelolaan sampah, mulai memisahkan sampah berdasarkan kategori. Wadah yang digunakan adalah daun pisang atau membawa tempat sendiri untuk membeli makanan. Harapan kedepannya pengunjung pasar semakin sadar sehingga terciptanya pasar yang menerapkan zero plastic.
“Saya sebagai penjual sangat mengapresiasi acara ini, karena bisa memajukan perekonomian masyarakat Desa Gunting. Begitupun saya bisa berpartisipasi untuk berjualan dikala waktu luang. Dagangan saya pun laku dan kurang dari 1 jam langsung habis diserbu sejak jam 6 pagi” turur Dewi Murni Ningsih (40) selaku partisipan.
Pasar Mruput Desa Gunting merupakan puncak serangkaian program kerja tim KKN Lokasi Tahap 1 UNNES yang dimulai sejak 17 Juli 2019. Pengunjung mulai berdatangan dari pukul 5.30, 1 jam sebelum acara dimulai. Acara dibuka dengan senam pagi. Seluruh lapisan warga langsung antusias mengikuti senam pagi, karena kegiatan seperti ini belum pernah diadakan sebelumnya.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Gunting, Pak Triyanto menuturkan “Melalui acara ini, masyarakat Desa Gunting bisa berkumpul dan bersilaturahmi antar dukuh. Kini, masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk belanja di pasar karena pasar Mruput akan selalu ada setiap hari minggu. Kegiatan yang telah diusung ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, baik UMKM ataupun masyarakat belum punya pekerjaan atau usaha untuk maju”.
Pak Triyanto berharap kedepannya pemuda karang taruna bisa langsung terjun ke setiap rumah untuk menggali potensi setiap keluarga agar dapat berpartisipasi untuk berjualan di pasar. Selain itu, acara ini dapat menjadi hiburan masyarakat setiap minggu. Masyarakat bisa ikut senam agar sehat, lalu di masa depan masyarakat desa Gunting diharapkan menjadi kompak. Puncak acara ditutup dengan beberapa penampilan hiburan sesama warga. (Sumber: unnes.ac.id)