Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Giat 12 melaksanakan program pelatihan pengelolaan sampah berbasis teknologi komposter 2 in 1 dari galon bekas di Dusun Separe, Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Kegiatan ini menyasar kelompok ibu rumah tangga dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang pada pertemuan pertama dan 20 orang pada pertemuan kedua.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya volume sampah rumah tangga yang tidak terkelola secara optimal, serta keterbatasan akses warga terhadap sistem pengolahan sampah mandiri. Sampah organik dan plastik kerap dibakar atau dibuang langsung ke lingkungan, sehingga menimbulkan pencemaran serta gangguan kesehatan.
Sebagai respon terhadap permasalahan tersebut, mahasiswa KKN UNNES memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga mengenai cara membuat dan menggunakan komposter 2 in 1 dari galon bekas. Dalam pelatihan yang berlangsung selama dua pekan di kediaman salah satu tokoh masyarakat, Ibu Witarti, peserta dibekali pemahaman tentang fermentasi anaerob, pemanfaatan bioaktivator, hingga praktik langsung proses pembuatan dan perawatan komposter.
“Dengan adanya komposter ini, sampah organik rumah tangga bisa diolah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk perkebunan warga, sekaligus mengurangi sampah yang dibuang ke lingkungan,” ujar salah satu mahasiswa KKN Giat 12.
Komposter yang dibuat dari galon bekas ini merupakan teknologi tepat guna yang murah, aplikatif, dan ramah lingkungan. Dengan alat ini, warga dapat mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang siap pakai untuk menyuburkan lahan perkebunan warga. Sebagai wilayah agraris, kompos ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas pertanian warga Dusun Separe.
Selain mengurangi volume sampah dan menghindari pencemaran lingkungan, kegiatan ini juga mendorong ekonomi sirkular di tingkat rumah tangga, di mana limbah organik diolah dan kembali dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan produktif warga. Pemanfaatan galon bekas juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang plastik sebagai upaya mengurangi sampah non-organik.
Kegiatan ini sejalan dengan semangat Kampus Berdampak, di mana mahasiswa didorong untuk menerapkan ilmu pengetahuan sebagai solusi nyata bagi persoalan masyarakat. Melalui pengabdian berdampak yang berbasis keberlanjutan lingkungan, UNNES memperkuat peran sebagai pusat solusi untuk menjawab tantangan sosial dan ekologis di tingkat akar rumput.
Melalui pelatihan ini, mahasiswa KKN UNNES berharap masyarakat dapat menerapkan kebiasaan baru dalam pengelolaan sampah rumah tangga yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Program ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk melakukan inovasi serupa sesuai dengan kebutuhan lokal masing-masing.
Kontributor: Fitri Wahyuni, Ratna Duhita, Kharis Qoiyum SyafiI, Rifda Nabila, dan Atika Dewi




