Selama tiga hari berturut-turut sejak Kamis hingga Jumat, (27-29/3), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNNES mengadakan Pameran Tunggal Lukisan Tulang Daun karya Husni Mubarok di depan Gedung Kewirausahaan (KWU), Kampus Unnes, Sekaran, Gunungpati.
Ketua panitia pameran Prof Dr Amin Retnoningsih MSi menyampaikan, pameran lukisan di atas tulang daun ini baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Lukisan ini dikawal langsung oleh DRPM sejak tahun 2017 yang kemudian pada September 2018 dibantu pemasaran produknya oleh Bank Mandiri melalui penyelenggaraan pameran.
Lukisan tulang daun adalah karya unggulan Rasendriya, lukisan ini telah mendapat hak cipta nomor pencatatan 00137351. Keunikan dari produk lukis tulang daun karya Husni Mubarok ini bahan dasarnya mudah didapat dan tak akan punah, sebab terbuat dari limbah daun.
Karya yang dilukis dan dipamerkan di atas tulang daun antara lain, Mona Lisa, La donna velata, Potrait of a man in a turban, Lady with an ermine, Napoleon crossing the alps, Amolfini potrait, La belle ferrorniere, Doni tondo, The virgin, Her meisje mer de parel, The ghent altarpiece:virgin mary, Saint raphael the archangel dll.
Lukisan tulang daun ini juga sudah menyebar kancah Internasional, yakni ketika ada nara sumber dari luar negeri dalam acara seminar internasional di UNNES para pembicara diberi cindera mata lukisan foto dirinya.
Foto realis karya Husni mubarok pernah mendapat awards dari Basuki Abdullah tahun 2016.
Kepala UPT Konservasi tersebut juga berharap karya lukisan di atas tulang daun ini bisa menjadi souvenir tamu negara yang berkunjung ke UNNES ataupun sebaliknya.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr S Martono MSi berharap, pada acara UNNES ataupun kunjungan UNNES ke instansi lain selanjutnya tidak membawa logo semar sebagai souvenir lagi, tapi diganti dengan bola dunia yang ada logo UNNES.
“Pada kesempatan ini, UNNES juga mengucapkan selamat untuk Husni Mubarok beserta tim yang hari ini melaksanakan pameran selama 3 hari. Selama 3 hari juga akan dibagikan 1.000 souvenir secara gratis bagi para pengunjung. Akhirnya, mari kita jaga kekayaan intelektual ini agar tidak punah sampai kapanpun,” ajak Dr Martono. (Sumber: unnes.ac.id)