Mitra masyarakat Banaran mulai memiliki kepedulian terhadap sampah khususnya sampah dari kegiatan rumah tangganya dari hasil inisiasi kegiatan tim pengabdian UNNES dan TPST pada tahun 2021. Masyarakat Banaran RT5 RW4 di sekitar TPST sudah mengumpulkan sampah organik dari limbah rumah tangganya. Sampah tersebut disetorkan ke TPST dan masyarakat mendapatkan reward berupa sayuran organik dari program Sayur Mayur Sehat Kampus UNNES (SMSKU). Sampah organik yang disetorkan masyarakat digunakan TPST sebagai pakan bagi maggot yang dibudidayakan sejak TPST beroperasi.
Program SMSKU bulan Nopember 2021 hingga April 2022 memfasilitasi mitra dengan memberikan reward sayuran tanpa memperhitungkan jumlah sampah yang disetor. Berapapun jumlah sampah yang disetor, masyarakat akan mendapatkan sayuran. Setoran sampah organik selama 6 bulan tersebut dicacat sebagai bentuk tabungan masyarakat. Program SMSKU ini merupakan hasil pengabdian penguatan literasi masyarakat Banaran terhadap sampah organik berbasis zero waste-management. Sampah mulai dari hulu dipilah sesuai jenisnya, sampah anorganik seperti botol, plastik, kertas, dan lainnya tetap diserahkan kepada petugas pengepul, sedangkan sampah organik basah seluruhnya disetorkan ke TPST UNNES.
Masyarakat yang mendapatkan sayuran dari SMSKU sebanyak 15 orang pada tahun 2021 meningkat menjadi 20 orang pada tahun 2022. Beberapa partisipan mendapatkan sayuran meskipun belum aktif menyetorkan sampah. Permasalahannya SMSKU makin sulit menangani dan mencukupi kebutuhan sayuran untuk warga. Program ini mengoptimalkan rutin dapat menyediakan sayuran organik berkualitas sehingga secara berkelanjutan dapat memotivasi warga untuk konsisten dalam pemilahan dan setor sampah rumah tangga.
Kegiatan ini bertujuan mewujudkan kepedulian sampah berkelanjutan pada mitra masyarakat Banaran. Solusi permasalahan diselesaikan melalui transfer pengetahuan dan sosialisasi bagi warga terutama yang belum aktif melakukan pengelolaan sampah dari sumber rumah tangga sekaligus sosialisasi terkait selesainya masa promosi sayuran free untuk warga yang tidak aktif; mengimplementasikan penanaman tanaman sayuran tahunan untuk mengatasi rendahnya produktivitas akibat keterbatasan luas lahan; melakukan pemeliharaan kebun SMSKU.