Senin (18/2), Koordinator pengembangan alat pengering hasil perikanan dan kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Arif Rahman Hakim MEng mengajak Fakultas Teknik UNNES dalam rancang bangun alat pengering berbasis microwave technology. Hal tersebut disampaikan dalam melakukan inisiasi kerjasama dengan KKP di Bantul Yogyakarta.
Arif menyampaikan, komoditas terbesar perikanan budidaya di Indonesia adalah rumput laut, terutama jenis Eucheuma Cottonii.
Berdasarkan laporan kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tahun 2017 produksi rumput laut Indonesia mencapai 10,81 juta ton. Hampir 80% dari produksi tersebut dijual dalam bentuk kering tanpa adanya proses pengolahan lebih lanjut. Permasalahan pengeringan rumput laut di Indonesia masih konvensional menggunakan energi matahari, hal tersebut membuat tidak maksimalnya proses pegeringan serta sulitnya mengubah kebiasaan nelayan rumput laut dengan menggunakan TTG.
Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan teknologi pengering yang mampu mengeringkan rumput laut dengan cepat dan hemat energi, salah satunya dengan menggunakan microwave technology yang memperhatikan themal specifiic humidity, laju pengeringan, safety, konsumsi energi, dan scale up alat pengering rumput laut.
Samsudin Anis MT PhD mewakili FT UNNES menyampaikan optimis atas inisiasi dan kerjasama ini dalam meningkatkan nilai jual hasil perikanan dan kelautan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kepala Loka Riset Mekanikasi Pengolahan Hasil Perikanan, Luthfi Assadad MSc menyambut baik kegiatan kerja sama serta berharap agar dapat berkelanjutan.
Dekan Fakultas Teknik Dr Nur Qudus MT menyampaikan bahwa dosen di lingkungan Fakultas Teknik harus mampu memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara salah satunya adalah dengan melakukan terobosan baru dibidang teknologi. Dr Nur Qudus MT juga mendukung inisiasi kerjasama ini sebagai wujud bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. (Sumber: unnes.ac.id)