Peringatan Hari Tari Dunia yang diselenggarakan setiap tanggal 29 April, pada dasarnya merupakan salah satu upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya dalam bidang tari yang berlangsung secara internasional.
Dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia, Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar pentas virtual UNNES Menari.
Perayaan Hari Tari Dunia UNNES Menari Tahun 2022 memasuki tahun ke-8 dengan mengusung tema “Nunggal Tekad Hambeksa”.
Tema tersebut bermakna menyatukan tekad untuk menari. Dengan menari kita bisa menghilangkan kesedihan, kegelisahan, karena tarian sebagai salah satu budaya seni telah mampu menjadi bahasa yang universal dalam melintasi berbagai rintangan politik, budaya, dan etnisitas yang ada.
Sebagai salah satu inisiator perayaan Hari Tari Dunia di lingkup perguruan tinggi, Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik FBS UNNES telah meraih beberapa kali penghargaan. Pada tahun 2016, Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (LEPRID), telah memberikan penghargaan yang pertama atas pencapaiannya sebagai Pemrakarsa dan Penyelenggara Pergelaran Tari dengan Varian Terbanyak Diikuti 171 Penyaji oleh 2000 Penari Secara Maraton Selama 25 Jam.
Tidak hanya itu, pada tahun berikutnya yakni tahun 2017, Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNNES kembali mendapatkan penghargaan dari LEPRID sebagai Pemrakarsa dan Penyelenggaraan Rekor Kebhinekaan Tari Nusantara Menginspirasi Dunia dengan jumlah 108 tarian, 967 penari, dan 126 Penyaji.
Selanjutnya pada tahun 2018, dengan tema perayaan “Persembahan Tari Nusantara Sebagai Wujud Persatuan Bangsa dalam Memperkuat dan Merekat NKRI”, Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNNES kembali mendapatkan penghargaan sebagai penyelenggara Pergelaran Tari Nusantara Terbanyak, 60 sajian tari dari 21 provinsi dan 15 kabupaten di Jawa Tengah selama 510 Menit oleh 432 penari dan 129 pengrawit.
Situasi pandemi Covid-19 yang telah melanda hingga lebih dari dua tahun ini tentu menjadi kendala dalam mempertahankan konsistensi dan reputasi yang telah dicapai selama ini. Namun demikian dengan sumberdaya, tekad, dan kreativitas yang ada maka perayaan Hari Tari Dunia tetap terselenggara meskipun dengan format yang berbeda.
Perayaan pada tahun ini pun diselenggarakan dengan bentuk yang berbeda dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Ada tiga bentuk kegiatan dalam merayakan Hari Tari Dunia tahun ini yakni workshop seni tari, pentas virtual, dan Tik Tok Challenge UNNES Menari.
Kegiatan yang pertama yakni Workshop Hybrid “Konservasi Tari Pesisiran” telah terselenggara tanggal 12 April 2022 dengan menghadirkan narasumber Dr Agus Cahyono MHum, salah satu dosen di Jurusan Pendidikan Sendratasik.
Kegiatan kedua yakni Pentas Virtual dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 29 April 2022 sekaligus sebagai salah satu acara untuk turut serta memeriahkan perayaan Dies Natalis ke-57 UNNES.
Pada pentas virtual menampilkan 57 sajian tari dari beberapa negara, yaitu Malaysia, Myanmar, India, Jepang dan sajian tarian dari berbagai sanggar, sekolah, kelompok kesenian tari tradisional maupun modern yang dimiliki oleh para mahasiswa, alumni, maupun masyarakat umum.
Ada beragam jenis tarian yang ditampilkan secara maraton mulai dari tari tradisional klasik, kerakyatan, kreasi, modern dan mancanegara. Adapun kegiatan yang ketiga yakni Tik Tok Challenge UNNES Menari merupakan kegiatan yang memberikan kesempatan kepada masyakat untuk turut berkreasi, dan berekspresi pada perayaan Hari Tari Dunia UNNES Menari di tahun ini.
Sementara itu, Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengapresiasi pentas tari virtual dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia.
“Saya bangga dan mengapresiasi kegiatan mahasiswa jurusan pendidikan Sendratasik. Kegiatan ini sejalan dengan visi Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai Universitas Berwawasan Konservasi dan Bereputasi Internasional,” kata Prof Fathur.
Prof Fathur menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu bukti nyata komitmen lembaga dan wujud nyata kreativitas civitas akademika UNNES dalam melestarikan tari,” jelas Prof Fathur.
Prof Fathur menambahkan Seni tari memiliki bahasa yang universal dan mampu menembus sekat-sekat budaya, etnis, hingga politik. Selain itu, tari pun mengajarkan nilai-nilai universal seperti gotong royong, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
“Berbagai nilai dalam seni tari didorong mampu terinternalisasi dalam generasi penerus sebagai upaya mengajarkan karakter dan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” pungkasnya.
Dekan Fakultas FBS UNNES, Dr Sri Rejeki Urip, ketika membuka UNNES Menari 2022 peringatan Hari Tari Dunia mengatakan tari memiliki bahasa yang universal dan bisa menjadi sarana diplomasi yang melepas sekat antarbudaya. Kekuatan seni tari mesti dimanfaatkan untuk jiwa dan karakter generasi penerus. Di samping itu, dalam konteks keragaman tari di wilayah Nusantara, beragam tari telah menggambarkan keluhuran yang bisa menjadi bekal bagi masa mendatang.
“Untuk itu, saya selaku Dekan menyambut gembira inisiatif dan penyelenggaraan kegiatan ini. Kegiatan ini secara nyata telah berkontribusi terhadap pelestarian seni, pendidikan seni, sekaligus menguatkan semboyan lembaga yang ada yaitu Arum Luhuring Pawiyatan ing Astanira,” ujarnya, Jumat (29 April 2022).
Ketua Panitia UNNES Menari 2022, Sestri Indah Pebrianti, mengatakan peringatan Hari Tari Dunia di UNNES tahun ini diselenggarakan secara daring melalui siaran di kanal Youtube B7TVHD Sendratasik, Jumat (29 April 2022), mulai pukul 08.00 WIB. Acara ini menampilkan 57 sajian tari tradisional, klasik, kerakyatan, kreasi, modern, dan mancanegara. Sejumlah negara yang akan ikut serta adalah India, Jepang, Myanmar, dan Malaysia.