Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerja sama dengan Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) menyelenggarakan International Symposium berjudul The Application of Nuclear Technology as a Key Element to Promote Competitive National Industrial Products: Energy, Health, Agriculture, Industry and Environment di Gedung Dekanat FMIPA Lantai 3, Rabu sampai Kamis (14-15/8)
Dalam pertemuan itu, Kepala Batan, Prof Dr Ir Anhar Riza Antariksawan menyampaikan, proyek PLTN di Jepara bisa dilanjutkan lagi karena Indonesia membutuhkan energi nuklir dan energi lainnya.
“PLTN adalah energi yang ramah lingkungan. Selain itu, lewat teknologi modern sekarang, PLTN aman untuk digunakan. Bahkan sistem PLTN bisa mati sendiri secara otomatis kalau terjadi sesuatu yang mungkin bisa membahayakan PLTN tersebut. Landasan hukum yang memayunginya sudah ada dan Batan bisa menjadi technical support PLTN di Indonesia.” Ungkapnya.
Kegiatan ini dihadiri beberapa keynote speaker yaitu, Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia bidang Politik dan Hukum Mayjend (Pol) Purn Drs Sidarto Danusubroto SH, Penasehat Senior Relevansi dan Produktivitas untuk Kemristekdikti Dr Ir Agus Puji Prasetyono MEng, Kepala Batan Prof L Elisabeth Redick, Penasihat Direktur General of Rosatom Rusia Prof Vladmir Artisyuk, Direktur JICC Jepang Dr Akio Toba, Direktur Regional Zhongyuan Engineering Corporation China Lin Haomiao, dan Komisioner Sweden to Area Southern Asia Dr Emil Akander.
Dalam penjelasannya, Mayjend (Pol) Purn Sidarto Danusubroto SH memaparkan beberapa program pemerintah Indonesia dalam bidang kesehatan, pertanian, sumber energi, lingkungan, dan industri.
Sementara Dr Agus Puji berterima kasih yang sebesar-besarnya pada pihak yang telah mensukseskan gelaran seminar internasional ini. Kegiatan ini merupakan contoh bagaimana komponen bangsa saling mendukung untuk kemajuan teknologi.
Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Zaenuri SE MSi Akt menuturkan UNNES sebagai universitas berwawasan konservasi merupakan rumah ilmu pembangun karakter bangsa yang berkualitas, turut andil dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul untuk menyelesaikan permasalahan energi dan lingkungan di Indonesia.
Seminar internasional ini harus dimanfaatkan untuk menghasilkan ide-ide yang kreatif, inovatif, serta berguna bagi para pakar dan peneliti bidang energi, kesehatan, pertanian, industri dan lingkungan.
International Symposium berlangsung dua hari dengan 220 pemakalah dari delapan negara, yakni Amerika Serikat, Swedia, Austria, Jepang, Rusia, Cina, Singapura, dan Indonesia. (Sumber: unnes.ac.id)