Dua mahasiswa Ilmu Sejarah FIS UNNES semester 8 dan 6, Arfan Habibi dan Muhammad Farhan Fernandi, terpilih sebagai delegasi Human Origins Heritage (HOH). Human Origins Heritage (HOH) V3.0 merupakan program pelatihan akademik atas kerjasama Pusat Studi Pembangunan Berkelanjutan, Fakultas Interdisipliner, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Museum National d’Historie Naturelle (MNHN), dan Alliance Sorbonne Universitie.
Awalnya, program ini akan dilangsungkan di Indonesia tepatnya di Situs Warisan Dunia Manusia Purba Sangiran. Namun, karena adanya Pandemi COVID-19, pelaksanaan HOH diubah melalui sistem daring serta aplikasi sejak 26 April-30 Mei 2020.
Program HOH V3.0 memiliki beberapa tujuan yaitu memberikan pengetahuan dasar isu-isu ilmiah dan pengembangan yang diajarkan selama program kuliah melalui meteri-materi yang didiskusikan. Kemudian membuka peluang bagi para peserta untuk memahami dan menghadapi tantangan ilmiah mengenai warisan alam dan budaya.
HOH ini juga menjadi pengalaman Internasional dan interkultural serta membuka cakrawala pengetahuan baru dalam konteks participatory science bagi peserta. Selain itu, juga mengembangkan inovasi melalui isu-isu pembangunan berkelanjutan untuk Situs Warisan Dunia Manusia Purba Sangiran.
Program ini melibatkan 30 Mahasiswa dari berbagai negara diantaranya 15 Mahasiswa Internasional dan 15 Mahasiswa dari Indonesia yang telah diseleksi secara ketat sejak Januari 2020. Delegasi terpilih mahasiswa Internasional yakni Bisrat Gebreegziabher Araya (Ethiophia), Oumeyma Ben Brahim (Tunisia), Maneechote Melada (Thailand), Francesc Marginedas Miro (Spain), Meriam Lahsaini (Italy), Mamchur Bohdan (Ukraine), Bénédicte Bouché, Jérôme Isle de Beauchaine, Corentin Freyssinier, Pierre Gousset, Hugo Hautavoine, dan Léo Trouessart (France) dari berbagai kampus seperti MNHN, M Silpakorn, URV1, dan UNIFE.
Kemudian delegasi terpilih dari Indonesia yakni Arfan Habibi dan Muhammad Farhan Fernandi (Mahasiswa asal UNNES), Eriska Elga Veronia Manurung, Andry Hikari Damai (UNUD), Warren Milton, Malinton Fauly, Vina Benita Laksono, Syuhuud Bungsu Arumbinang Wajdi, Lampola Sitorus P, Desy Pentalibertin, Ryand Christian Derek, Jelly Aprianly Makatita, Pamela Natasya, Afri Sembiring dari (UKSW). Kemudian para pengajar dan praktisi yakni X Gallet, F Semah, C Biets, I Ingico, Jl Beauchaine, C Falgueres, AM Semah (Eropa) dan W Therik, T Susilowati, P Natasya, SN Sukmi, M Ansyori, P Natasya (Indonesia).
Kepada Tim Humas UNNES, Arfan Habibi menjelaskan ia dan Muhammad Farhan Fernandi bersyukur bisa terpilih dan meraih penghargaan di program Internasional tersebut. Arfan berpesan, di momentum Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2020 ini, pemuda harus bangkit dari keterperukan, berinovaasi, berkarya, dan tetap berprestasi meski kondisi saat ini masih dalam Pandemi COVID-19. (Sumber: fis.unnes.ac.id)