Semarang, 14 September 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia 2024, Wakil Dekan 3 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES), Dr. Sri Haryono, S.Pd., M.Or., bersama Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) Semarang, Dr. Ilham Uddin, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC, FSCAI, menggelar acara sosialisasi penting di Laboratorium Prof. Kamiso FIK UNNES. Kegiatan ini berfokus pada pelatihan Bantuan Hidup Dasar dengan slogan “Use Love for Action” dan dihadiri oleh 150 mahasiswa UNNES, menandai partisipasi aktif dalam upaya meningkatkan kesadaran kesehatan jantung.
Acara ini melibatkan berbagai sesi pelatihan dan praktek langsung tentang teknik-teknik pertolongan pertama yang krusial, seperti resusitasi jantung paru (RJP) dan penggunaan defibrillator otomatis eksternal (AED). Dr. Ilham Uddin memimpin sesi pelatihan, memberikan wawasan mendalam dan demonstrasi langsung, sehingga peserta dapat memahami dan mempraktikkan keterampilan ini dengan baik. “Menggunakan cinta dalam aksi berarti kita harus siap untuk bertindak dengan penuh perhatian dan kecepatan dalam situasi darurat,” ujar Dr. Ilham, menekankan pentingnya pengetahuan ini.
Ketua panitia, Anggit Wicaksono, S.Pd., M.Pd., yang juga merupakan dosen PKO, memimpin pelaksanaan acara dengan sangat baik. Di bawah koordinasi Anggit, seluruh rangkaian kegiatan berlangsung sukses dan lancar, memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi semua peserta. Seluruh materi disampaikan dengan jelas, dan sesi praktik berjalan dengan efektif, memastikan mahasiswa mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang Bantuan Hidup Dasar.
Kolaborasi antara UNNES dan PERKI Semarang dalam acara ini memperlihatkan komitmen kedua belah pihak dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan jantung di kalangan generasi muda. Dengan melibatkan 150 mahasiswa dalam pelatihan ini, diharapkan mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan berharga tetapi juga terinspirasi untuk menerapkannya dalam situasi nyata. Acara ini menunjukkan bagaimana kerjasama antara akademisi dan profesional medis dapat berkontribusi secara signifikan dalam upaya pencegahan dan penanganan darurat kesehatan.