SEMARANG – Universitas Negeri Semarang dengan sukses menggelar Konferensi Internasional Kelima Pertemuan dalam Bidang Pendidikan Jasmani dan Olahraga Tingkat ASEAN (5th International Conference ASEAN Council of Physical Education and Sport/ACPES), 15-18 September 2015 di auditorium Unnes kampus Sekaran.
Ketua Panitia Prof Tandiyo Rahayu, di Semarang, mengatakan konferensi ini digelar antara lain untuk menentukan arah pembangunan pendidikan jasmani dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang spesifik masing-masing regional.
‘’Kemudian untuk memberi rekomendasi terkait arah pembangunan pendidikan jasmani kepada semua pemangku kepentingan dan menyebarluaskan hasil penelitian-penelitian terkini yang berhubungan dengan pendidikan jasmani, ilmu olahraga, dan kesehatan,’’ ungkap guru besar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes tersebut.
ACPES adalah forum pertemuan tahunan akademisi dalam bidang pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. Dalam setiap pertemuan, seluruh perguruan tinggi peserta wajib mengirimkan perwakilan untuk mempresentasikan hasil-hasil penelitian mutakhir dari lembaga anggota jejaring ini.
‘’FIK Unnes telah memetik manfaat melalui penyelenggaraan kerja sama penelitian dengan Srinakharinwirot University Thai land, dan saat ini sedang taraf pembicaraan untuk kerja sama penelitian dengan UPM, Kasetsart University, dan Mahasarakham University,’’ kata Tandiyo.
Sejauh ini, empat kali ACPES diselenggarakan. Tandiyo mengatakan, sumber daya manusia di Unnes telah memetik manfaat, baik dosen maupun mahasiswa keolahragaan.
Adapun pembicara tamu adalah Prof Doune MacDonald, PhD dari The University of Queensland, Australia, Assoc Prof Erik Juul (VIA-University College, Denmark), Pichit Muangnapoe, PhD (Srinakharinwirot University, Thailand), dan Prof Richard Bailey, PhD (perwakilan ICSSPE-UNESCO). Selain itu ACPEES 2015 ini dihadiri oleh
‘’Akan hadir 105 orang dari jejaring ACPES. Selain itu juga dihadiri 370 peserta, di mana 115 di antaranya akan mempresentasikan karya ilmiah. Para peserta ini berasal dari Thailand, Filipina, Singapore, Malaysia, Lybia, Mesir, Afrika Selatan, Italia, Yunani, Australia dan negara-negara lain, serta para akademisi keolahragaan dari ujung Timur hingga ujung Barat wilayah Indonesia.