Rabu (26/4/2014) bertempat di Gedung Tenis Indoor FIK Unnes, 2 tokoh legenda tenis Indonesia hadir untuk memberikan kuliah umum di depan puluhan mahasiswa FIK. Mereka adalah Yayuk Basuki dan Suharyadi. Keduanya adalah Mantan Atlet Tenis Internasional yang pernah mengharumkan nama Indonesia di dunia olahraga. Suharyadi (lahir 14 Februari 1965 ) adalah mantan petenis Indonesia. Ia bersama dengan Donald Wailan Walalangi pernah bermain di Olimpiade Seoul pada tahun 1988. Selain itu, ia pernah berpasangan dengan Yayuk Basuki di Asian Games 1990 di Beijing mewakili Indonesia di nomor ganda campuran yang meraih medali emas.
Sedangkan Sri Rahayu Basuki atau lebih dikenal dengan nama Yayuk Basuki lahir di Yogyakarta, 30 November 1970 (43 tahun) adalah pemain tenis dari Indonesia yang terkenal pada era tahun 1990-an.
Ia memulai karier profesional pada tahun 1990. Pada tahun berikutnya, ia menjadi petenis Indonesia pertama yang menjuarai turnamen profesional. Sepanjang kariernya, Yayuk berhasil memperoleh enam gelar tunggal Tur WTA dan sembilan gelar dari ganda. Prestasi terbaiknya dalam turnamen Grand Slam adalah mencapai babak perempat final Wimbledon pada tahun 1997. Ia pensiun dari karier profesional pada tahun 2004.
Peringkat tertinggi yang pernah dicapainya adalah posisi ke-19 untuk bagian tunggal dan ke-9 untuk bagian ganda.
Pada acara yang diikuti lebih dari seratus mahasiswa FIK itu diawali dengan pengenalan tonis. Tonis sendiri adalah pengembangan olahraga tenis namun menggunakan lapangan badminton. Sehingga disebut tonis ( badminton-tenis). Pada acara inti Yayuk menceritakan bagaimana motivasi dirinya untuk menjadi seorang atlit profesional. Dia juga mengajarkan teknik dalam bermain tenis, bagaimana pola latihan serta bagaimana pola diet agar kondisi badan tetaap terjaga.
Di sesi lainnya, Suharyadi juga menceritakan bagaimana pengalamannya saat menjadi atlet nasional. Menurutnya yang paling utama adalah disiplin dalam latihan. Pria kelahiran 49 tahun lalu tersebut juga mempraktekkan tip dan trik dalam bermain tenis. Acara kemudian dilanjutkan dengan bermain tenis bersama para legenda olahraga tenis indonesia beserta para mahasiswa.