Teks Proklamasi dan Supersemar merupakan bukti autentik sejarah bangsa ini. Perjuangan yang tak hanya berbalut keringat tetapi juga bersimbah darah para pahlawan dalam upaya memerdekan bangsa Indonesia adalah sejarah yang harus dijaga dalam arsip sebagai penghormatan sekaligus simpul pemersatu bangsa.
Demikian disampaikan M Asichin SH MHum, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dalam kuliah umum yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Semarang, Jumat (11/1).
Dalam paparan yang diawali pemutaran film pendek Diorama Sejarah Indonesia, Asichin menjelaskan mengenai kebijakan kearsipan nasional sebagai implementasi peran arsip dalam membangun karakter bangsa.
“Krisis multidimensi pada era ini membawa pengaruh besar terhadap semakin lemahnya rasa kepercayaan diri dalam berbangsa dan bernegara,” katanya sembari menayangkan beberapa foto arsip nasional.
Cermin adanya pendangkalan rasa kesadaran sejarah, lanjut dia, membawa ANRI mengembangkan dan membangun kembali rasa kesadaran sejarah bangsa melalui arsip nasional sebagai rekaman sejarah dan perjuangan bangsa.
Pentingya Arsip
“Arsip merupakan saksi bisu, tak terpisahkan, andal, dan abadi yang memberikan kesaksian terhadap keberhasilan, kegagalan, pertumbuhan, dan kejayaan bangsa,” kata Asichin dalam paparannya.
Sebagai pembicara tunggal, Asichin panjang-lebar memaparkan arti penting arsip. “Dari semua aset negara, arsip adalah aset yang paling berharga,” tandasnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga memaparkan pengelolaan arsip-arsip tanpa sedikit pun mengurangi sejarah yang terkandung di dalamnya.
Mohon bahan presentasi tentang kearsipan ini dapat diupload agar bisa dibaca oleh kita semua. terima kasih.
kegiatan yang sangat menarik sekali. Semoga dengan adanya agenda ini mampu mempertahankan sejarah bangsa yang saat ini saya rasa sudah diabaikan oleh para generasi bangsa yang disibukkan oleh budaya-budaya dari luar. semoga agenda ini menjadi teladan bagi msyarakat pada umumny. ini menggambarkan betapa penting dan breartinya sejarah masa lalu.
Zainul Mufidah Pendidikan Agama Islam FIAI UII