2013, Sarjana Kesehatan Masyarakat Dapat STR

Universitas Negeri Semarang/Berita/2013, Sarjana Kesehatan Masyarakat Dapat STR

Mulai tahun 2013 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia melalui Majelis Tenaga Kerja Provinsi memberikan surat tanda registrasi (STR) kepada lulusan program pendidikan S1 kesehatan masyarakat.

Demikian dikatakan dr. Adang Bachtiar MPH ScD Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) pada Studium Generale yang diselenggarakan  Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Semarang  (Unnes) Selasa (11/9) di  gedung F lantai 1 ruang serba guna.

“Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat, diperlukan lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) yang berkualitas. Untuk itu diperlukan sistem sertifikasi dan standar pelayanan profesi kesehatan masyarakat. SKM sendiri sesuai amanah UU Kesehatan no. 36 tahun 2009 adalah sumberdaya kesehatan strategis untuk melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bidang promotif dan preventif,” kata  dr. Adang Bachtiar.

Kondisi saat ini, lanjut Adang Bachtiar, belum terpenuhinya kualitas tenaga kesehatan sehingga tenaga kesehatan menjadi tanggungjawab Kementerian Kesehatan termasuk tenaga kesehatan asing yang masuk ke wilayah NKRI.

dr. Adang juga mengemukakan isyu strategis adalah kualitas pendidikan kesehatan belum terpadu dengan kualitas pelayanan kesehatan dan belum jelasnya jenjang karir tenaga kesehatan masyarakat (tahapan pendidikan, penempatan, dan pengembangan karir profesi), katanya.

Pelaksanaan registrasi ini bertujuan sebagai pedoman bagi penyelenggaraan pendidikan, tenaga kesehatan masyarakat dalam pekerjaan dan tugas profesianya, untuk pengaturan, pendayagunaan, pembinaan, pengawasan, pengambilan kebijakan untuk penetapan, dan peningkatan karir.

Irwan Budiono Mkes ketua panitia melaporkan kegiatan ini mengusung tema “Peran Lembaga Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat dalam Menyiapkan Sarjana yang Profesional dan Teregistrasi” diikuti 125 peserta dari mahasiswa, dosen, dan tamu undangan dari Universitas lain dengan moderator Dr dr Oktia Woro KH Mkes.

 

 

 

Related Posts

63 Responses
  1. Sangat tidak relevan, Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat menginduk pada Fakultas Ilmu Keolahragaan. Semoga saja kejadian yang menimpa alumus Prodi Ilmu Hukum S1 (di saat masih menginduk di Jurusan HKn FIS) dimana mrk mendapat penolakan dari institusi kehakiman RI yg mensyaratkan Sarjana Hukum harus merupakan output dari Fakultas Hukum dan berakreditasi minimum B. Semoga Bpk Rektor memberikan perhatian untuk kondisi ini, sehingga peristiwa tsb tdk terjadi di Jurusan IKM dan Jurusan Psikologi UNNES.

  2. Suks Mana Kariyana Sinaga

    Betul sekali yang dibilang mas Dimas, saya sangat setuju,.semoga pihak universitas mau memperhatikan dan segera membangun fakultas untuk jurusan-jurusan yang masih numpang dengan fakultas yang kurang relevan atau dipaksakan untuk direlevankan, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan tidak dipandang sebelah mata. amien,.
    Saya sempat tergelitik dengan tayangan Exprejo di buletin Express edisi 13 september 2012 yang memperlihatkan kegembiraan mahasiswa karena sudah mempunyai gedung klinik universitas yang baru, sebentar lagi juga mempunyai gedung parkir terpadu, kolam renang, dan juga akan dibangun gedung FH,. terus gedung IKM nya??????????????????
    sepertinya belum ada tanda-tanda untuk segera melanjutkan pembangunan malah plangnya diturunkan,.

  3. dirasetya irawan

    Sudah sepatutnya, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat berdiri sendiri menjadi fakultas. Bukan hanya dengan dijadikan pelengkap administrasi adanya prodi ilmu murni dalam sebuah prasarat awal berdirinya Fakultas Ilmu Keolahragaan.
    dan mohon jangan korbankan masa depan mahasiswa yang sudah berjuang untuk menjawab harapan orangtua mereka di kampung hanya karena kepentingan politis atau adanya perang kepentingan.

  4. candra kusumadewi

    Benar sekali yang dikatakan mz dias, dimana jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat telah mampu berdiri sendiri menjadi fakultas. Kenapa Ilmu Kesehatan masyarakat seakan-akan telah dianak tirikan.??????
    Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat juga butuh keadilan seadil-adilnya.

  5. adi yoga permana

    selalu mendengar kata-kata proses dalam perencanaan jurusan ilmu kesehatan masyarakat untuk menjadi sebuah fakultas, Sudah sepatutnya, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat berdiri sendiri menjadi fakultas. Bukan hanya dengan dijadikan pelengkap administrasi adanya prodi ilmu murni dalam sebuah prasarat awal berdirinya Fakultas Ilmu Keolahragaan. ( kata dias )
    sehingga lulusan unnes khususnya jurusan IKM memiliki daya saing yang benar2 relevan dengan fakultasnya juga ,
    okelah. memang sepertinya menjAdi sebuah fakultas syaratnya rumit dan banyak sekali,.,.tapi mohon gedungnya dulu juga tdk apa2, karena saya pikir ruang kuliah adalah salah satu syarat juga dalam sebuah fakulltas.
    ” jangan hanya mahasiswanya yang ditambah, (jumlah . banyak ) namun tidajk memperhatikan fasilitas dan jalannya perkuliahan”

  6. Nur Shabrina Qisthy Syadzwana

    Saya mau ty apakah ada perbedaan lulusan Sarjana IKM yg memilki STR dengan yg tidak memiliki ketika melamar kerja? Adakah prioritas untuk yg sudah mengantongi STR?
    Semoga saja aspirasi keluarga besar IKM khususnya dapat direalisasikan dengan segera,, sebab setahu saya plang yg bertuliskan sebuah janji itu sudah terpasang mgkin sekitar 10 th yg lalu. Tentunya bukan waktu yg singkat untuk memproses agar janji tsb dpt terealisasi.

  7. Eka Vitriyani

    apakah dengan adanya str juga akan mempermudah dalam melamar kerja???Apakah akan ada kepedulian dari pemerintah untuk SKM dalam memperoleh pekerjaan …..karena selama ini SKM sering di pandang sebelah mata di dunia kerjan,,,,,,padahal kami juga personil dari tenaga kesehatan, padahal kami memiliki peran penting dalam pengembangan dan peningkatan derajat kesehatan di masyarakat.

  8. Siti Julaeha

    Tidak sedikit SkM yang terpaksa bekerja di tempat yg sebenarnya bukan keahlian mereka atau bahkan ada banyak SKM yg terpaksa menjadi pengangguran karna menunggu kesempatan pekerjaan yg sesuai dengan keahlian yg mereka miliki, Bapak ibu pemegang kuasa yg terhormat beri ruang untuk kami mengamalkan ilmu serta menikmati hasil dari usaha yg sudah kami upayakan selama 5 tahun di perkuliahan,terimakasih.

  9. Grause Oematan

    Saya setuju dengan mba eka dan mba siti..
    SKM mmg sering dpandang sbelah mata, padahal kmi juga merupakn bagian dri tenga kesehatan,
    Untk kasus yg terjadi, dmana IKM harus ” menmpang” di FIK merpkan hal yng meprihatinkan, mohon untk diprhatikan..

    1 hal lagi apakh bagi kmi yg sudah lulus bsa mengantongi str dri universitas? Krna kalo dala pelaksanaanny SKM yg mmlki str lebh mudah dlm mencri pekerjaan, ini sangt disayangkan, bagi lulusan yg terdahlu, yg tak sempt mngantongi str.. Mohon penjelasanny mngenai STR dan kemudhanny dalam mencri pekrjaan..
    Semoga jangn ada lagi SKm yg harus bekerja d bank, dealer, indovision..dsb.. Krna indonesia mash butuh banyk tenga kesehatan tp sayangny, pemerintah seakan acuh dgn SKM… Mohon diperhatikn…

  10. bee

    SKM perlu diperhatikan, karena juga merupakan bagian tenaga kesehatan yang juga memiliki peranan penting untu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. dipandang sebelah mata itu yang kami rasakan, banyak masyarakat yang masih belum tahu dengan SKM. perlu tindakan tegas untuk menadikan SKM sebagai tenaga kesehatan yang profesional, bukan lagi tidak jelas nantinya mau kerja dimana

  11. riena

    SKM jangan dipandang sebelah mata, mohon jgan di anak tirikan.
    memang banyak yang meremehkan SKM, padahal tenaga SKM sangat berperan dalam peningkatan derajat kesehatan.

  12. dama

    sy berpendapat bhwa skm tdk perlu adanya STR…knp?krn SKM merupakan tenaga kerja non medis dimana ketrampilan yg dimiliki tdk memerlukan keahlian medis.Selain itu, keilmuan SKM mnrt sy lbh condong ke pndktn thd masyarakat..apakah seorang lulusan yg pekerjaanny lbh cenderung brhubngan dg sosial kemasyarakatn membutuhkan sebuah STR?apa sih ptgnya STR?apakah sarjana dg keilmuan lain yg non kesehatan jg hrs ada STR?kan tdk..pnyebab knp SKM sndiri srg dpndang sblh mata mnrt sy lbh krn dlm dunia kshtn sndiri,profesi medis msh dianggap sbg dewanya dunia kshtn krn d tgn mrk kmgkinan smbuh bhkn meninggal terjadi.kenyataan bahwa keahlian SKM yg fokusnya pada bdg promotif dan preventif srg dianggap remeh krn efek dr apa yg mampu disumbangkan SKM tdk seterlihat pada efek pada tindakan kuratif dan rehabilitatif. Selain itu, organisasi profesi SKM sendiri krg ada gaungny..yg lbh ptg skrg adl menguatkan organisasi profesinya bkn pada adanya STR atau tdk.tll picik klo SKM hny dpndg perlu adanya STR spy diakui…ranah SKM bukanlah medis..resiko dr pkerjaan SKM merupakan hal yg efekny lbh global thd masyarakat,lbh menyangkut sosek masyarakat srta bgmn derajat kshtn dpt ditingktkn..Selain itu shrsny ad pmrntah memiliki kbijkn dan sistem yg lbh memperhatikn peran dan posisi SKM yg shrsny serta mnjalankanny scra sesuai..lbh menilik lg thd sjrh knp hrs ad SKM..posisikanlah stiap tnga kshtn pda kbthn posisi msg2 bkn hnya mendewakan beberapa profesi t3 saja dlm bdg kshtn…

  13. disa

    kalau menurut saya..
    selama 6 tahun menjadi tamatan SKM..memang dipandang sebelah mata..terutama oleh dokter2..
    padahal saat s1 dan s2 saya merupakan lulusan terbaik..tetapi saya sekarang terdampar di sebuah klinik untuk menjadi adm..
    tolong diperhatikan nasib SKM, terutama tamatan SMA yg melanjutkan S1 SKM..karena selama ini SKM kebanyakan merupakan transfer D3 yang sebelumnya memang sudah punya keahlian.
    terimakasih atas perhatiannya

  14. juanda

    saya merupakan tamatan SKM dari universitas swasta di sumatera.
    saya cuma menjadi pegawai administrasi di jurusan saya dengan gaji 700.000 setiap bulan. apa prospek kerja untuk SKM? mohon perhatiannya. karena begitu banyaknya lulusan SKM, padahal lapangan kerjanya sangat sedikit.
    dosen2 saya yang dokter pun menganggap remeh jurusan ini..

  15. henri

    yah klo dibandingkan jurusan kesehatn lain dengan jurusan SKM lebih mengena pada dampak sosialisai dimasyarak…,TAPI maaf bukan’ny meremehkan dibidang kuratif dan rehabiltas tpi pemerintah kan mengembar gemborkan tentang penting nya preventif n promotif nah seharus’ny kan ituh jatah keilmuan dibidang SKM jgn hanya membebankan pda kuratif’ny ajah..,yah toh tugas SKM untuk meningkat kan derajat kesehatan…,klo kita’ny ngak d’beri ruang bwat itu gmn bisa terlaksana…,yah pemerintah juga harus dkung dong kita dah kuliah 4 taon cmn disia”in ajah donk…!!

  16. seftia

    selamat mbak gonselfina jd kapus.
    salam kenal 🙂

    wah universitas negeri masih ada ya IKM nebeng sm FIK ??
    harus berdiri sendiri dong.
    GO FKM,,, GO SKM,,, !!!

  17. iqbal

    memang aturannya jebolan dari FKM lah yang wajib menjadi kepala puskesmas, tapi pada kenyataanya sekarang ini malah dokter lah yang lebih mendominasi posisi kepala puskesmas ini, padahal yang lebih berkompetensi di posisi ini adalah lulusan SARJANA MASYARAKAT.

  18. Tri Mordianto

    Sepertinya yang berkomentar SKM tidak perlu STR belum menjiwai sebagai SKM dan mungkin orientasinya saat sekolah SKM adalah materi atau mungkin dia bukan SKM. jadi utnk yang bener-bener SKM berhati-hatilah menanggapi komentar terutama yang bernama dama cara dia melihat SKM dari awal saja sudah salah dan pikirannya begitu dangkal mengenai SKM…untuk rekan-rekan yang benar-benar SKM pelajarilah Permenkes No.1796 Tahun 2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan…ingat SKM adalah Tenaga Kesehatan..terima kasih

  19. Nandani

    Sebelumnya saya mau bertanya, saya dari SMK tapi ingin melanjutka kuliah di FKM, setelah melihat komentar di atas saya jadi agak ragu. Jadi apakah setelah lulus FKM ada lapangan kerja yang luas untuk SKM? mohon perhatiannya, terima kasih.

  20. Nano

    Memang benar kalau lulusan skm dipandang sebelah mata, padahal peranan SKM sangatlah penting dalam perubahan perilaku masyarakat dalam peningkatan derajat kesehatan, saya mahasiswa FKM semester VI, sebelum masuk FKM saya berpikir akan mendapatkan peluang pekerjaan yg lebih baik, akan tetapi setelah memasuki semester III sampai dengan sekarang saya baru menyadari akan kesalahan peluang yang saya dapatkan nantinya, ternyata peran SKM hanya dipandang sebelah mata oleh berbagai pihak, sangat disayangkan banyak orang yg menaruh harapan akan tetapi harapan itu seperti angin,.,.

    untuk nandani, untuk peluang pekerjaannya sangat kecil, bukan berarti pengetahuan yg diperoleh tidak baik, tetapi hanya saja peluang yang anda dapatkan nantinya sangat kecil coba lah berpikir lagi !
    🙂

  21. agustina

    saya mahasiswa FKM UNAIR yang sekarang memasuki semester 3. tapi sampe saat ini saya masih belum mengerti akan pekerjaan apa yang akan saya jalani nanti setelah lulus menjadi SKM. di artikel bnyak menyebutkan pekerjaan SKM bisa jadi manajer RS, Manajer rekam medik, pemasaran dsb. tapi pada kenyataannyq saya sampe saat ini belum menemukan adanya SKM yang bener2 sukses dibidangnya. saya ingin sukses, dan jika memang pendidikan s1 FKM tidak cukup, saya ingin melanjutkan ke s2 tapi bukan di FKM. mohon petunjuk dan nasehatnya mengenai jurusan s2 untuk SKM yg selain jurusan di FKM dan masalah pekerjaan yg layak untuk lulusan S1 FKM agar saya tidak galau lagi. terimakasih

  22. wahyu

    semakin hari skm auranya semakin redup tidak tahu kenapa? seharusnya para senior2 yang sudah punya jabatan atau kedudukan di instansi kesehatan atau instansi manapun berjuang untuk masa depan skm, karna saya pikir skm dipandang sebelah mata salah satu faktor karna khalayak berpikir bahwa skm itu hanya sebatas penyuluh saja, sehingga banyak bidang2 di instansi kesehatan yang seharusnya diduduki oleh anak skm, tapi malah jurusan lain yang tempati, contohnya jurusan gizi, epidemiologi, dll

  23. etri candra

    kami di kab. pesisir selatan Prop. sumbar belum ada info tentang pembuatan str, kalu untuk di kota padang sudah mengumpulkan syarat dan bahan tapi belum ada realisasi .
    kemana kami harus mengajukan pembuatan str, ke kampus, ke dinkes atau ke dinkes propinsi

  24. misel christy

    sy sdh 4 bulan ini menjadi seorang SKM….melihat komentar diats, sy jd berpikir apakah kputusan yg slah untukmenjadi seorang SKM….tp ketimbang menyesal, lbh baik berusaha sebaik mgkn utk ttp meningkatkan drajat ksehatan. meningkatkan drajat ksehatan bkn hrs nti kterima di instansi dlu kan…
    klo mmg pmerintah tdk mw melihat qta, ayo qta bktikan bhwa IKM dl ilmu yg digunakan utk mengabdi bkn utk memperkaya diri (dgn pasang tarif).
    semoga ilmu qt bermanfaat utk org lain.
    INGAT !!! BKN SUATU KEBETULAN KETIKA ANDA TERPILIH DARI SEKIAN JUTA ORANG UTK MENJADI SKM…SEMUA SDH DI TENTUKAN

  25. FAKHRIATY

    betul mas2 dan mba2,, kita tenaga SKM sering diabaikan bahkan masyrakat awam tidak mengenal keberadaan kita,, mereka bhkan bertaya APA ITU SKM, BAgaimana peranannya, sementara masyarakat awam hanya mengetahui tenga kesehata hanya lah dalam lingkup Dokter, Bidan, Perawat, kita juga ingin diberi kesempatan untuk memberikan ide2 yang baik , dalam usaha meningkatkan kesehatan di masyarakat, semoga secepatnya dapat terealisasi STR tsb

  26. agusugiarti

    slam hangat tuk teman2 smua, stlh mmbaca komentar diatas, sy vikir hnya sya mersa dianak tirikn diantara tnaga medis lain soalx sy hnya jebolan skm dr sekolh tinggi bukn universitas sperti yg lain, tp ternyta diank tirikannya skm tidak hny di rasakan oleh sya yg hnya jebolan skm dr kmpung n bukn dr universitas. memang kenyataannya peluang untuk skm sngatlah kecil, hanya di pandang sebelah mata, dan tidak ada perhatian dari pemerintah. padahal mnurut saya peran skm sngatlah pnting seperti seorang guru yg memberikan pngetahuan n pndidikan kesehtan kpd masyarakat, tp skm tidak seberuntung guru.

  27. Saya juga mahasiswa FKM ni dri UNPRI Medan. memang sampai saat ini sedikit sulit bagi tenaga SKM dalam memasuki prospek kerja yang sesua dg bidang nya. tp yoook kita buat perencanaan dan evaluasi SKM utk kedepan. cara satu” nya yaitu dengan membentuk badan organisasi/ikatan SKM yang terpimpin mulai dari pusat sampai ke daerah-daerah. nasib SKM ada ditangan kita, klo kita mau maju spt tenaga srjana yg lain tentu kita pun bisa. Klo ada ikatan kita yang terorganisir, berani dan kompak maka sebesar apapun tekanan politik bisa kita hancurkan. klo ada SKM/calon SKM yang dari SUMUT(MEDAN), yooo kumpulkan semua anggota” kita. saya ikut bersedia, klo ada yang lain… beranikanlah nampakkan diri mu, harus kita tunjukan di muka umum bagaimana peran kita sbg tenaga ahli kesmas. kumpulkan calon” sarjana SKM dari setiap kampus di medan, kapan lagi kita akan bersatuu????
    contact : 085373450650,

  28. Marchellin Ova

    bener sekali tu,,,
    Prodi KESMAS sharusnya berdiri sendiri???saya juga merupakan salah satu mahasiswa Prodi S1 KesMas di IIK Bhakti Wiyata Kediri yg tergabung dalam Fakultas Sains dan Kesehatan Masy,dimana di Fakultas kami terdapat 11prodi gabungan salah satunya S1 Kesmas……..

    Eksistendi kesmas menurut saja juga tidak setenar prodi kedokteran lainnya…
    ayoo kita bareng2 bersatu memperjuangkan prodi kita??

  29. Dita

    Saya mahasiswa Ilmu kesehatan Masyarakat di Universitas Halu Oleo, dikampus sy IKM sdh menjadi Fakultas (FKM). Menurut sy IKM adalah jurusan kesehatan satu2nya yg hampir semua masyarakat belum mengerti apa itu. bahkan di pandang sebelah mata. begitu tragis, padahal IKM adalh gerbang pertama di bidang kesehatan. tpi selalu berada dibawah profesi kesehatan lainnya. semoga kedepan SKM bisa lebih baik dan bekerja sesuai dgn posisi seharusnya.

  30. al hadad

    Prospek kerja buat anak skm sangat banyak,,,saya lulusan skm tahun 2012, saya sekarang bekerja diindustri oil dan gas pada prusahaan conocophillps sebagai SHE …jadi buat anak skm jgn mentok di dunia kesehatan aja buat cari kerja.
    Okee…thx..smngat buat yg しǻGÏ berjuang cari kerja, jgn putus asa, jgn suka ngeluh sana, ngeluh sini, maju trus pantang mundur…

  31. menry sihotang

    hemmmmmm, bingung dengan komen di atas, jadi sebanarnya prospek kerja lulusan SKM bagaimananya?
    kalo saran saya nih buat SKM bih baik SKM itu disamain kayak bidan atau perawat biar peluang kerjanya mantap dan handal, tapi SKM itu satu tingkat di atas bidan sama perawat. saran saya. 🙂

  32. menry sihotang

    setelah saya membaca coment di atas, dipikiran saya jadi tercipta (“), tapi kita harus berusaha ya… salam sukses seorang SKM indonesia.

  33. fauzi

    Saya Lulusan SKM Unsoed Purwokerto alhamdulillah sy skrg bkerja di Pemerintahan tepatnya di bidang Ilmu Kesehatan Reproduksi, hampir seluruh tman sy sudah bekerja terutama di bidang K3 perusahaan seorang SKM bnar2 dibutuhkan, untuk di Pemerintahanpun demikian, smangat yaaa buat tmn2 SKM… STR itu sejatinya sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas aeorang SKM, sadar atau tdk SKM skrg menjadi jurusan Primadona d setiap kampus n mulai dikenal masyarakat n dibutuhkan pemerintah

  34. fauzi

    Di Unsoed Keolahragaan itu menjadi bagian dari Prodi Kesehatan Masyarakat, harusnya UNNES segera membalikkan posisi, karna Keolahragaan ada dalam bagian FKM bukan FKM dalam Keolahragaan…biar tdk salah pandangan

  35. fauzi

    Teman2, SKM itu memang di atas bidan n Perawat kok…. kita itu punya kualitas lbh baik dari mereka yang hanya punya keahlian teknis tapi kurang di manajemen….. terbukti d kantor perawat itu btul2 tdk berkembang, beda dg seorang SKM….smangat slalu

  36. Dewi Wicaksani

    sya baru saja lulus SMA dan berniat mengambil jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat di univ.negri, tapi stelah mlihat komentar diatas sya sedikit ragu tentang prospek kerja lulusan IKM, 🙁

  37. melina dwi ratnasari

    saya calon mahasiswa baru untuk jurusan kesehatan masyarakat. apakah harus selalu berakhir dengan ketidakjelasan tentang proker kerja untuk para senior lulusan FKM. jika seperti itu sungguh ironis. mereka juga samasama berjuang untuk kuliah dan melanjutkan sekolah setinggi mungkin. apa tak pernah ada wadah untuk kami mengabd???i

  38. dwi yunita

    Saya mahasiswa FKM UNMUL semester 3, saya ragu sama prospek kerja SKM, saya takut kalo nanti udah lulus dari FKM saya jadi pengangguran atau bekerja bukan di bidangnya seperti pengalaman SKM yg ada, saya mau pindah ke fakultas lain, tapi tak di ijinkan sama org tua, sampe2 saya mau pindah diam2 saja, saking takutnya saya
    Benarkah masa depan SKM masih jauh dari kata terjamin ? 🙁

  39. herlina rahmi

    Saya juga maba baru skm,tpi saya yakin prospek kerja skm bnyak kok asalkan kita benar benar giat berusaha saya rasa bisa dapatin yg terbaik. Buat bg hadad dulu fkm nya lulusan mana ya? Dn jurusan fkm yg diambil apa? K3 kesling gizi atau apa y?

  40. lia

    Saya juga calon SKM Ɣªήğ nanti otober 2014 mau wisuda, dan sampe sekarang saya masih bingung mau kerja apa? Dan pekerjaan apa Ɣªήğ pants untuk s1 SKM karena bener lata komentar temen” diatas,, qt selalu dipandang sebelah maataa,,
    Semoga kedepannya SKM jd lebih baek, dan tidak dpandang sebelah mata,,
    Moga diberi kemudahan dalam mencari pekerjaan

  41. Rizka

    Salam hangat dari saya mahasiswa IKM dan mengambil peminatan Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku .. Teman2 jgn ragu, prospek pekerjaan untuk tenaga SKM sangat luas ..
    Contoh nya Promkes, kalo di RS menjadi staff kehumasan, bisa jg di kantor dinkes, penanggulangan hiv/aids, PMI, puskesmas dll .. Seperti K3, akan ditempat kan diperusahaan2 dan PT2 .. Gizi, di rs .. Dan banyak lagi

  42. windy

    Mbak mas smua mau tnyk emng prospek krja lulusan fkm itu sdkit ta? Saya jd ragu mau msuk fkm kalo liat komen”nya.. Mohon pnjelasannya

  43. Riri

    Saya sekarang bekerja di sebuah rumah sakit swasta sebagai tenaga Rekam Medis. Pengalaman saya bekerja di unit rekam medis sudah 4th.
    karena keadaan saya berencana ingin hijrah bekerja di jakarta, tetapi saya ragu dengan ijasah SKM dan pengalaman saya apa saya gampang kerja dijakarta? tolong bagi info ya…. lulusan SKM yang bekerja didaerah jakarta, depok,bekasi dan bogor… matur nuwun.

  44. Ujang Ali Mustofa

    Salam S5 (Sehat, selamat, sejahtera dan sukses selalu)….
    Membaca komentar-komentar yang ada rasanya seperti gw kembali ke masa2 dimana gw masih memiliki semangat yang menggebu2 untuk melihat IKM UNNES menjadi FKM. Sampai sekarang belum tho?hehe…
    Percayalah sesuai berjalannya waktu itu pasti jadi kenyataan. Asalkan Jurusan punya kemauan, mahasiswanya pinter2, alumninya sukses2.
    #Semoga bukan PHP

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

We are using cookies to give you the best experience. You can find out more about which cookies we are using or switch them off in privacy settings.
AcceptPrivacy Settings

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy

At unnes.ac.id, the privacy of our visitors is of extreme importance to us. This privacy policy document outlines the types of personal information that is received and collected by unnes.ac.id and how it is used.

Log Files

Like many other Web sites, unnes.ac.id makes use of log files. The information inside the log files includes internet protocol (IP) addresses, type of browser, Internet Service Provider (ISP), date/time stamp, referring/exit pages, and number of clicks to analyze trends, administer the site, track user’s movement around the site, and gather demographic information. IP addresses and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.

Cookies

unnes.ac.id uses cookies to store information about visitors’ preferences, to record user-specific information on which pages the site visitor accesses or visits, and to personalize or customize our web page content based upon visitors’ browser type or other information that the visitor sends via their browser.

Third-party ad servers or ad networks use technology in their respective advertisements and links that appear on unnes.ac.id and which are sent directly to your browser. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies (such as cookies, JavaScript, or Web Beacons) may also be used by our site’s third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on the site.

unnes.ac.id has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.

You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. unnes.ac.id’s privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites.

If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers’ respective websites.

Consent

By using our website, you hereby consent to our privacy policy and agree to its terms.

Update

This Privacy Policy was last updated on: 2023-02-14. Should we update, amend or make any changes to our privacy policy, those changes will be posted here.

Contact Us

If you have any questions, comments, or concerns about our Privacy Policy or our practices with regards to your personal information, please feel free to contact us through the contact form on our website or by emailing us at humas[at]mail.unnes.ac.id.

This Privacy Policy is intended as a general guide to our practices in collecting and using information. If there is any inconsistency between this Privacy Policy and the terms of the Service Agreement or any other terms that may apply to specific services you use, then those specific service terms shall apply.

Terms of Use

By using our website, you agree to abide by this Privacy Policy. If you do not agree with this Privacy Policy, please do not use our website. We reserve the right to update this Privacy Policy from time to time without prior notice. Please review our Privacy Policy periodically to check for changes. Your continued use of our website following the posting of changes to this Privacy Policy means that you accept the changes.

Thank you for reading our Privacy Policy. We are committed to protecting the privacy of our website visitors and will continue to update our Privacy Policy to ensure optimal protection.